Permintaan itu muncul saat rapat kerja (raker) oleh Komisi D DPRD Jepara yang dipimpin Andi Rokhmat, Jumat (7/2/2025). Raker tersebut merupakan tinda lanjut dari kunjungan Komisi D ke PLTU Tanjung Jati grup pada 6 Januari 2025 lalu.
Raker ini diikuti perwakilan PLTU Tanjung Jati, Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Perumda Aneka Usaha dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jepara.
”Kondisi jalan provinsi dari Mulyoharjo-Kelet, terutama Mambak sampai Wedelan ini bisa dilakukan perbaikan segera,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Andi menyebutkan, pihak PLTU Tanjung Jati grup sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu perbaikan jalan yang sudah bobrok bertahun-tahun itu.
”Tadi sudah saya sampaikan, kalau FABA nya saja yang dikirim ya, tidak bisa dibuat apa-apa. Tapi itu nanti diwujudkan menjadi beton atau hotmix,” ujar Andi.
Murianews, Jepara – Jalan provinsi ruas Jepara-Kelet, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) masih rusak parah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara meminta agar PLTU Tanjung Jati ikut melakukan betonisasi.
Permintaan itu muncul saat rapat kerja (raker) oleh Komisi D DPRD Jepara yang dipimpin Andi Rokhmat, Jumat (7/2/2025). Raker tersebut merupakan tinda lanjut dari kunjungan Komisi D ke PLTU Tanjung Jati grup pada 6 Januari 2025 lalu.
Raker ini diikuti perwakilan PLTU Tanjung Jati, Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Perumda Aneka Usaha dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jepara.
”Kondisi jalan provinsi dari Mulyoharjo-Kelet, terutama Mambak sampai Wedelan ini bisa dilakukan perbaikan segera,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Andi menyebutkan, pihak PLTU Tanjung Jati grup sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu perbaikan jalan yang sudah bobrok bertahun-tahun itu.
Salah satunya yakni melalui mekanisme penyaluran corporate social responsibility (CSR) dengan pemanfaatan Fly Ash Bottoom Ash (FABA) yang bisa digunakan untuk betonisasi.
”Tadi sudah saya sampaikan, kalau FABA nya saja yang dikirim ya, tidak bisa dibuat apa-apa. Tapi itu nanti diwujudkan menjadi beton atau hotmix,” ujar Andi.
Untuk material…
Caranya, jelas Andi, PLTU memberikan sejumlah ton FABA kepada para pihak yang memanfaatkan limbah tersebut. Otomatis, Perumda dan PLTU Tanjung Jati 1-5 yang selama ini skema pembagian keuntungannya 50:50, nantinya akan diminta dulu untuk perbaikan jalan.
”Nanti mereka nol, karena kita minta dulu untuk perbaikan jalan provinsi,” kata dia.
Sementara untuk PT Bumi Java Power (BJP) dan PT Central Java Power (CJP), Andi meminta ada anggaran yang dikeluarkan untuk material besi dan tenaga kerja. Menurutnya hal itu bisa segera bisa dieksekusi.
Soal panjang yang akan diperbaiki, Andi menilai sebenarnya sepanjang jalan provinsi Jepara-Kelet bisa diperbaiki dengan mekanisme tersebut. Namun itu harus dilakukan bertahap.
”Saya yakin bisa lah itu. Kami minta tahun 2025 ini sudah langsung bisa dieksekusi,” tegas Andi.
Sementara itu, Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Parjo menilai bahwa pembicaraan terkait upaya perbaikan jalan lewat mekanisme CSR tersebut bisa di level kepala Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Cipta Karya (DPUBCK) Jawa Tengah.
”Kami mengusulkan, jangan sampai ada tumpang tindih anggaran. Untuk itu perlu penyatuan visi dari semua pihak terkait. Sehingga harapan kami bisa menghasilkan suatu kesepakatan,” imbuh Parjo.
Editor: Supriyadi