Rabu, 19 November 2025

Investor juga akan memberikan retribusi sebesar Rp 300 ribu per ekor kepada pemda. Itu sesuai asumsi jumlah babi yang dikelola 2-3 juta per tahun.

Selain itu, investor juga menawarkan coorporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar per tahun.

Kemudian, mereka juga akan membangun jalan sepanjang 10-15 kilometer dari peternakan ke pelabuhan. Mereka juga berencana membangun pelabuhan sendiri dengan tujuan tak mengganggu aktiitas masyarakat.

Bukan hanya itu, investor tersebut juga akan membangun pabrik makanan, sosis dan mie di Jepara untuk diekspor ke luar negeri.

Wiwit menyebut, peternakan babi tersebut membutuhkan jagung 1 ton per ekor per tahun. Atau, setidaknya membutuhkan 2,5 juta hingga 3 juta ton per tahun. Sehingga, investor akan membeli jagung dari petani Jepara seharga Rp 6 ribu per kilogram.

Pemkab Jepara Sempat Tertarik

Iming-iming yang ditawarkan investor peternakan babi tersebut sempat membuat Pemkab Jepara tertarik. Sebab nilai investasinya dipresentasikan akan mampu memberi potensi kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Bagi kami itu tawaran yang menarik. Tapi itu sensitif. Karena mayoritas masyarakat kita adalah umat muslim,” kata Witiarso Utomo.

Bupati Jepara Tak Beri Izin Peternakan Babi

Setelah mendegarkan pendapat dan rekomendasi dari MUI Jateng dan PCNU Jepara, Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyatakan tidak memberikan izin investasi peternakan babi di Jepara itu. Pemka b Jepara tidak akan berani memberikan izin jika para kiai tidak merestui.

Meski demikian, Witiarso Utomo menegaskan, Pemkab Jepara dalam hal ini bukan berarti anti investasi. Hanya saja, setiap kebijakan harus dipertimbangkan secara matang dan dimintakan pendapat dari banyak pihak.

“Kita sudah sampaikan (kepada investor), bahwa saat ini dari MUI maupun Bahtsul Masa’il NU itu merekomendasikan kami (pemerintah) untuk tidak mengizinkan. Maka kami komuniksasikan hal yang sama,” tegas Witiarso Utomo.


Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler