Dalam aksi ini, selain mahasiswa dan warga, massa aksi juga berasal dari para ojol Jepara. Mereka membawa spanduk berbagai macam tulisan. Salah satunya adalah spanduk bertuliskan ”Copot Kapolri”.
Massa demonstran sempat kesulitan masuk ke kawasan depan Mapolres Jepara. Aparat sudah memasang barikade di beberapa lokasi di sekitar Mapolres Jepara.
Setelah aksi itu, massa demonstran sempat seperti seolah membubarkan diri. Namun berikutnya mereka kembali dan melakukan sejumlah aksi hingga membuat polisi terprovokasi.
Akhirnya demo pecah. Karena situasi tak kondusif, petugas pun menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Para demonstran yang dihajar gas air mata terdorong ke arah selatan, arah Jembatan Kanal di sisi selatan Mapolres Jepara.
Murianews, Jepara – Gedung DPRD Jepara dibakar massa saat demo Minggu (31/8/2025) dini hari. Situasi tak terkendali saat massa mulai melempari gedung para wakil rakyat itu dengan batu.
Awalnya, aksi demo solidaritas atas insiden meninggalnya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang terlindas mobil rantis saat demonstrasi digelar di Mapolres Jepara.
Dalam aksi ini, selain mahasiswa dan warga, massa aksi juga berasal dari para ojol Jepara. Mereka membawa spanduk berbagai macam tulisan. Salah satunya adalah spanduk bertuliskan ”Copot Kapolri”.
Massa demonstran sempat kesulitan masuk ke kawasan depan Mapolres Jepara. Aparat sudah memasang barikade di beberapa lokasi di sekitar Mapolres Jepara.
Namun akhirnya, mereka bisa mencapai halaman Mapolres Jepara. Di halaman Mapolres Jepara massa demonstran menyalakan lilin. Mereka juga membawa foto almarhum Affan Kurniawan yang lalu mereka taburi dengan bunga.
Setelah aksi itu, massa demonstran sempat seperti seolah membubarkan diri. Namun berikutnya mereka kembali dan melakukan sejumlah aksi hingga membuat polisi terprovokasi.
Akhirnya demo pecah. Karena situasi tak kondusif, petugas pun menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Para demonstran yang dihajar gas air mata terdorong ke arah selatan, arah Jembatan Kanal di sisi selatan Mapolres Jepara.
16 Demonstran Diamankan...
Akibatnya, bentrokan sempat tak terhindarkan antara para demonstran dengan anggota Polres Jepara. Petugas pun mengamankan 16 orang demonstran menyusul bentrokan yang terjadi.
Massa yang kocar kacir ternyata tak membubarkan diri. Usai bentrok dengan Polisi di Jembatan Kanal, mereka bergeser ke kawasan Gedung DPRD Jepara sekitar pukul 23.59 WIB.
Mereka membakar kayu dan apapun yang didapat di tengah simpang BRI. Beberapa demonstran merusak CCTV.

Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 00.50 WIB, massa dari sisi timur Gedung DPRD Jepara mulai melempar batu. Kaca-kaca pecah.
Pagar dan gerbang utama dijebol. Massa kemudian masuk ke area gedung wakil rakyat. Mereka mulai membakar area parkiran di sisi timur gedung.
Tak hanya itu, massa juga berhamburan masuk ke dalam gedung dua lantai itu. Mereka mengambil kursi dan baran-barang lain lalu dibakar di halaman gedung.
Api pun membumbung tinggi. Atap depan sempat ikut terbakar. Sementara di sisi timur, salah satu ruangan dibakar.
Massa yang membabibuta juga melakukan penjarahan. Dari dalam gedung DPRD itu, mereka membawa berbagai perlengkapan kantor seperti komputer, sound system, televisi, kipas angin, kursi dan lainnya. Gerbang utama tak luput dari penjarahan.
TNI Diterjunkan...
Dalam situasi chaos itu, tak ada aparat Kepolisian. Hanya ada puluhan anggota TNI untuk mencairkan suasana. Namun massa tetap melancarkan aksinya merusak gedung DPRD Jepara.
Api yang berkobar sempat dipadamkan dengan apar. Namun usaha itu sia-sia.
Sekitar pukul 01.30 WIB, massa mulai menjauh dari gedung DPRD Jepara. Tiga armada pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Beruntung, hanya dalam beberapa menit, api padam.
Hingga pukul 02.30 WIB, sebagian massa belum meninggalkan Kawasan gedung DPRD Jepara. Pihak Kepolisian membubarkan massa dengan mengerahkan pasukan dalmas dan kendaraan rantis.
Editor: Supriyadi