Siap Panen, Tembakau Menawan Kudus Belum Punya Pasar
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 7 Agustus 2024 21:14:00
Murianews, Kudus – Tembakau Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah siap panen perdana. Namun, petani masih bimbang karena belum memiliki pasar untuk distribusi.
’’Ini berhasil, tanahnya cocok tapi masih belum tahu akan dijual kemana. Untuk saat ini masih kesulitan dalam hal itu,’’ kata Sutrisno (55), petani tembakau Desa Menawan kepada Murianews.com, Rabu (7/8/2024).
Sutrisno mengatakan, selama masa uji coba budidaya tanaman tembakau di Desa Menawan, ada sejumlah tantangan yang dihadapinya. Seperti pupuk, luasan lahan, hingga persoalan hama.
Serangan hama yang kerap mengganggu pertumbuhan tanaman tembakau di antaranya ulat dan kutu. Apalagi ketika musim hujan datang.
’’Kalau gerimis telur ulatnya cepat menetas jadi harus rutin menyemprot pembasmi hama, paling tidak tiga hari sekali,’’ ujarnya.
Sementara, soal pengairan masih terbilang aman. Sebab, Pengairan di Desa Menawan mencukupi untuk tembakau.
’’Air yang diperlukan untuk tembakau itu harus pas, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang,’’ terangnya.
Ia mengatakan, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus sudah membantu dalam pengadaan bibit tembakau. Dispertan juga turut memberikan pendampingan pada petani.
’’Ke depannya semoga dari Dispertan bisa memberikan jejaring untuk penjualan tembakaun Menawan ini,’’ harapnya.
Ia menyampaikan untuk mengelola pertanian tembakau ini sudah menghabiskan uang Rp 6 juta lebih. Nominal tersebut digunakan untuk pengolahan tanah, penyemaian, pestisida, dan pupuk.
Ia mengungkapkan, harga daun tembakau itu belum pasti. Namun, ia sudah memperkirakan besaran harga jualnya.
’’Empat daun dari bawah jika kering harganya Rp 30 ribu per kilogram. Lalu, empat daun di atasnya jika basah harganya Rp enam sampai sepuluh ribu per kilogram. Kemudian, yang paling atas apabila keadaannya basah harganya Rp 13 ribu per kilogram,’’ ungkapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



