Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pangan Arin Nikmah mengatakan, pihaknya mulai menggencarkan vaksinasi sejak Senin (20/1/2025). Vaksinasi baru bisa dilakukan setelah pihaknya menerima vaksin tersebut.
Hingga Selasa (21/1/2025), sebanyak 132 ekor hewan telah divaksinasi. Sebaran vaksinasi itu menyasar ke kantong ternak di 8 desa di Kudus.
Pada vaksinasi periode ini, pihak Dispertan Kudus memprioritaskan hewan ternak seperti sapi perah, kerbau, dan sapi potong.
”Sementara ini 300 dosis vaksin di Januari 2025. Sedangkan untuk Februari 2025 kami alokasikan 700 dosis vaksin,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Tren penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah meningkat. Selama Januari 2025 berjalan, sudah terdeteksi sebanyak 67 kasus PMK yang menyerang sapi dan kerbau di Kudus.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pangan Arin Nikmah mengatakan, pihaknya mulai menggencarkan vaksinasi sejak Senin (20/1/2025). Vaksinasi baru bisa dilakukan setelah pihaknya menerima vaksin tersebut.
”Kali ini alokasi dosis vaksin dari pemerintah pusat sesuai kebutuhan di daerah, pada bulan Januari 2025 ini kami diberi 300 dosis vaksin,” ungkapnya kepada Murianews.com, Rabu (22/1/2025).
Hingga Selasa (21/1/2025), sebanyak 132 ekor hewan telah divaksinasi. Sebaran vaksinasi itu menyasar ke kantong ternak di 8 desa di Kudus.
Pada vaksinasi periode ini, pihak Dispertan Kudus memprioritaskan hewan ternak seperti sapi perah, kerbau, dan sapi potong.
”Sementara ini 300 dosis vaksin di Januari 2025. Sedangkan untuk Februari 2025 kami alokasikan 700 dosis vaksin,” ungkapnya.
Ternak Sehat Didahulukan...
Arin mengatakan, penelusuran kasus terus dilakukan oleh petugas. Kasus kematian ternak di Kudus akibat virus PMK masih stag di angka 4 ekor.
Vaksinasi dilakukan dengan cara mengedepankan pemilahan hewan yang belum pernah terjangkit. Hal itu untuk melakukan perlindungan terhadap hewan ternak agar tidak terjangkit PMK.
”Ternak mati 4 ekor, 6 potong paksa dan sisanya masih dalam proses pengobatan agar segera sembuh,” terangnya.
Ia berharap, besaran alokasi dosis vaksin yang terdistribusi ke Kudus meningkat seiring berjalannya waktu. Dengan demikian, sasaran ternak yang divaksin semakin banyak.
”Semoga tambah dosisnya sehingga bisa mengantisipasi secara luas dan menyeluruh pada hewan ternak di Kudus,” harapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi