Salah seorang peternak sapi perah di Kudus, Susanto mengungkapkan kekhawatirannya pada penyebaran PMK. Menurutnya, jika ada sapi yang terjangkit, dampaknya akan sangat signifikan pada produksi susu.
Para peternak sapi perah pun mulai melakukan pemantauan ketat agar sapi-sapi mereka tetap sehat dan produktivitas susu tak terganggu.
”Kami harus selalu memantau kondisi sapi setiap hari untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit ini,” katanya.
Ketika nantinya muncul gejala yang mencurigakan, pihaknya langsung melaporkan itu ke dinas terkait.
Susanto berharap pemerintah setempat dapat terus memberikan edukasi dan bantuan kepada para peternak, termasuk distribusi vaksin dan obat-obatan.
Murianews, Kudus – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengancam produksi susu sapi perah.
Salah seorang peternak sapi perah di Kudus, Susanto mengungkapkan kekhawatirannya pada penyebaran PMK. Menurutnya, jika ada sapi yang terjangkit, dampaknya akan sangat signifikan pada produksi susu.
”Sapi yang terkena PMK biasanya tidak mau makan, lemas, dan sulit tidur. Akibatnya, produksi susunya berkurang drastis,” ujarnya kepada Murianews.com, Rabu (22/1/2025).
Para peternak sapi perah pun mulai melakukan pemantauan ketat agar sapi-sapi mereka tetap sehat dan produktivitas susu tak terganggu.
”Kami harus selalu memantau kondisi sapi setiap hari untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit ini,” katanya.
Untuk menghindari penularan PMK, pihaknya senantiasa membersihkan kandang dan memaastikan sapi-sapi miliknya mendapatkan vaksinasi.
Ketika nantinya muncul gejala yang mencurigakan, pihaknya langsung melaporkan itu ke dinas terkait.
Susanto berharap pemerintah setempat dapat terus memberikan edukasi dan bantuan kepada para peternak, termasuk distribusi vaksin dan obat-obatan.
Perlu Kerja Sama...
Menurutnya, kerja sama antara peternak dan pihak berwenang sangat penting untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas.
”Kami peternak sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, terutama soal ketersediaan vaksin dan langkah pencegahan lainnya. Jika dibiarkan, ini bisa mengancam penghasilan kami yang sangat bergantung pada produksi susu,” tegas Siswato.
Kabid Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pengecekan di lapangan untuk mengantisipasi penyebaran PMK.
Para peternak diimbau tetap waspada dan segera melapor jika menemukan gejala PMK pada hewan ternaknya.
Seperti halnya pada beberapa sapi perah di kandang Siswanto. Sejumlah sapi perah di sana telah divaksinasi dan dicek kondisi kesehatannya.
”Ada 19 ekor yang kami vaksin, tadi sudah diperiksa dan dari pemilik berkenan divaksin, akhirnya kami vaksin agar tidak mudah terjangkit PMK,” terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi