Terpaksa ia mengganjal tempat tidurnya agar tidak tergenang air. Sehingga ia masih bisa tidur di rumah.
”Tempat tidur saya ganjal dengan batu bata agar lebih tinggi. Kalau nanti tambah naik ya pasti mengungsi. Tapi kalau banjir di sini itu kenaikannya landai jadi bisa diperkirakan,” sebutnya.
Menurut pengakuannya, air terus mengalami kenaikan hingga siang hari ini. Dampak banjir terus meluas ke beberapa wilayah Kudus.
Murianews, Kudus – Banjir Kudus, Jawa Tengah di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu mencapai ketinggian satu meter. Warga yang terdampak mulai memilih mengungsi ke tempat lebih aman.
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji mengatakan, warga yang terdampak diungsikan di masjid depan Balai Desa Setrokalangan.
”Masjid itu tidak tergenang karena cukup tinggi, jumlah warga yang mengungsi sementara ini 45 orang dari 17 kartu keluarga,” terangnya kepada Murianews.com, Jumat (24/1/2025).
Selain itu, sebanyak 16 warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati memilih mengungsi di TPQ Kuriyatul Fikri Pasuruhan Lor.
Meski begitu, ada beberapa warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Salah satunya, Suparno warga Desa Setrokalangan.
Padahal, aktivitas keseharian warga sudah lumpuh. Suparno bahkan rela menyeberang banjir saat ibadah Salat Jumat ke desa sebelah.
”Ini mau Jumatan dulu, di masjid desa sebelah, ketinggian air di depan rumah saya sudah hampir se-dada. Tapi kalau di dalam rumah masih rendah,” ungkapnya.
Ganjal Tempat Tidur...
Suparno sendiri belum memutuskan untuk mengungsi. Ia masih bertahan di rumahnya meski air sudah terlalu tinggi.
Terpaksa ia mengganjal tempat tidurnya agar tidak tergenang air. Sehingga ia masih bisa tidur di rumah.
”Tempat tidur saya ganjal dengan batu bata agar lebih tinggi. Kalau nanti tambah naik ya pasti mengungsi. Tapi kalau banjir di sini itu kenaikannya landai jadi bisa diperkirakan,” sebutnya.
Menurut pengakuannya, air terus mengalami kenaikan hingga siang hari ini. Dampak banjir terus meluas ke beberapa wilayah Kudus.
Editor: Zulkifli Fahmi
