Bencana banjir juga menghampiri Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).
Saat ini, banjir juga masih merendam wilayah tersebut. Sebanyak 70 rumah warga di RT 1, 2 , 3, RW 12 terdampak dalam bencana ala mini.
Beberapa penduduk yang terdampak ada yang bertahan di rumah. Sebagian lainnya mengungsi di rumah saudara.
Hujan yang turun sangat deras menjadi salah satu alasan genangan banjir terjadi lagi. Sejauh ini ketinggian air berada di kisaran 20-50 sentimeter.
Banjir juga menggenangi Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Rabu (29/1/2025) malam. Peristiwa ini akibat limpasan dari Sungai Piji.
Warga sendiri sempat berupaya agar tidak melimpas dengan membuat penahan di Jembatan. Namun, penahan di Jembatan 9 jebol hingga aliran air melimpas dan membuat pemukiman warga banjir.
Murianews, Kudus – Banjir Kudus, Jawa Tengah melanda di enam titik. Namun, sebagian titik banjir tersebut sudah mulai surut, Kamis (30/1/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun Murianews.com, enam titik banjir Kudus tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kaliwungu, Jati, dan Mejobo.
Setrokalangan
Titik pertama yakni di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Lokasi banjir ini terdapat di Dukuh Setro dan Karangturi.
Banjir di lokasi ini terjadi pada Kamis (24/1/2025). Kedalaman banjir mencapai 20-70 sentimeter.
Sebanyak 10 rumah di Dukuh Setro tergenangan. Banjir juga menggenangi SDN 1 Setrokalangan serta jalan desa.
Namun, tak ada pengungsi atas peristiwa ini. Genangan banjir di Desa Setrokalangan sudah surut sejak Senin (27/1/2025).
Garung Kidul
Kemudian di Desa Garung Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Saat ini, banjir masih menggenangi wilayah tersebut meski tidak sampai ke pemukiman warga sejak Kamis (23/1/2025).
Banjir hanya menggenangi area persawahan warga. Kedalaman banjir yang menggenangi area persawahan itu mencapai 50-80 sentimeter.
Banjir juga...
Dukuh Goleng
Bencana banjir juga menghampiri Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).
Saat ini, banjir juga masih merendam wilayah tersebut. Sebanyak 70 rumah warga di RT 1, 2 , 3, RW 12 terdampak dalam bencana ala mini.
Faktor daerah yang lebih rendah menjadi alasan Dukuh Goleng terdampak banjir. Bahkan, beberapa hari lalu air sudah mulai surut kini meningkat lagi.
Beberapa penduduk yang terdampak ada yang bertahan di rumah. Sebagian lainnya mengungsi di rumah saudara.
Hujan yang turun sangat deras menjadi salah satu alasan genangan banjir terjadi lagi. Sejauh ini ketinggian air berada di kisaran 20-50 sentimeter.
Kesambi
Banjir juga menggenangi Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Rabu (29/1/2025) malam. Peristiwa ini akibat limpasan dari Sungai Piji.
Warga sendiri sempat berupaya agar tidak melimpas dengan membuat penahan di Jembatan. Namun, penahan di Jembatan 9 jebol hingga aliran air melimpas dan membuat pemukiman warga banjir.
Kejadian ini membuat, 2.215 jiwa dari 749 keluarga terdampak banjir. Namun, tidak ada warga yang mengungsi karena kondisi air masih tergolong aman. Saat ini, Sungai Piji sudah surut tapi sisa air yang telah melimpas ke pemukiman warga masih tertahan.
Limpasan Sungai Piji
Golantepus
Titik banjir Kudus selanjutnya yakni Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo. Penyebab banjir di wilayah ini sama dengan di Desa Kesambi, yakni akibat limpasan Sungai Piji.
Luapan air sungai ini juga mengakibatkan beberapa rumah warga di RW 2 tergenang banjir. Hingga kini genangan air belum surut.
Sebanyak 700 keluarga dengan total sekitar 2.100 jiwa terdampak. Terdapat pula dapur umum skala kecil di daerah itu.
Mejobo
Terakhir, yakni Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo. Banjir di lokasi ini juga disebabkan limpasan air Sungai Piji pada Kamis (30/1/2025) dini hari.
Genangan paling tinggi berada di sekitar Perempatan Mejobo. Ketinggian air mencapai 20 hingga 40 sentimeter.
Akibatnya, 1.100 jiwa dari 350 keluarga terdampak atas kejadian ini. Beberapa aktivitas warga terganggu karena akses jalan yang tergenang sehingga tidak bisa dilalui sepeda motor.
Namun, tidak ada pengungsi atas kejadian ini. Semua warga masih berada di rumahnya masing-masing.
Editor: Zulkifli Fahmi