Rabu, 19 November 2025

Menteri Pertanian Amran Sulaeman, menindaklanjuti arahan ini dengan menunjuk Ketua Umum Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) sebagai pelaksana tugas Direktur Jenderal.

Selain itu, dua tokoh ilmu tanah lainnya diangkat sebagai Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Tanaman Pangan, BSIP dan Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan.

Ketiga pejabat ini adalah ilmuwan yang telah lama berkontribusi dalam riset ilmu tanah dan diakui kompetensinya.

Tentu, publik berharap penunjukan para ahli ini bukan hanya langkah simbolis, tetapi sebuah upaya strategis untuk memastikan kebijakan yang dirumuskan berbasis pada ilmu pengetahuan dan riset yang telah dilakukan secara matang.

Keberlanjutan Lingkungan

Publik sebelumnya khawatir bahwa program seperti pencetakan sawah baru akan dilakukan tanpa memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Kini, dengan keterlibatan ahli tanah, kekhawatiran tersebut diharapkan dapat terjawab.

Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan lahan yang komprehensif.

Tentu, salah satu tugas utama direktorat ini adalah memastikan bahwa kegiatan seperti pencetakan sawah baru atau pemulihan sawah lama yang terlantar tetap mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan karakteristik spesifik lahan.

Dengan demikian, lingkungan tetap terjaga, dan keberlanjutan jangka panjang dapat diwujudkan.

Peran pejabat publik...

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler