Murianews, Blora – Pemkab Blora membidik penghargaan Adipura Kencana tahun depan. Pihaknya pun akan menyiapkan segala sesuatunya untuk meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup itu.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, saat ini, pihaknya tengah Menyusun Peraturan Bupati terkait pengelolaan sampah. Tak hanya itu, ia juga menyiapkan inovasi lain agar mengolah sampah menjadi sesuatu yang berharga.
”Melalui Pegadaian biar sampah bisa jadi ’emas’. Ini salah satu trobosan kita untuk penanggulangan sampah yang ada di Blora. Beban sampah harus kita antisipasi,” katanya.
Salah satu upaya yang tengah disiapkan yakni, membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penyiapan RTH dilakukan guna memberikan ruang berinteraksi masyarakat dengan suasana yang sejuk dan sehat.
Arief mengungkapkan, penghargaan Adipura Kencana tak mudah didapatkan. Sebab, ada beberapa penilaian yang harus dipersiapkan untuk meraih penghargaan tertinggi.
Penciptaan RTH dan pengelolaan sampah yang ciamik pun tak cukup. Sebab, perlu juga upaya penanganan dan pengendalian pencemaran lingkungan, serta inovasi terkait lingkungan hidup.
Selain itu, diperlukan juga pembuatan sistem pengendalian dampak perubahan iklim, pemanfaatan energi baru terbarukan, serta penurunan ketimpangan ekonomi dan sosial berbasis pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Kriterian lain yang harus dipenuhi yakni, kabupaten/kota yang masuk nominasi meraih Anugerah Adipura Kencana juga harus sudah meraih Anugerah Adipura sebelumnya. Minimal tiga kali berturut-turut.
Sementara Kabupaten Blora baru mendapat penghargaan adipura dua kali beruntun. Yakni, pada 2022 dan 2023.
”Target kita Adipura Kencana, setelah tiga kali baru nanti kita bisa mendapatkan penghargaan Adipura Kencana itu. Ini penting untuk menjaga lingkungan kita. Biar Blora ijo royo-royo,” jelasnya.



