Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Dalam upaya mengurangi sampah dan mendukung pengembangan wisata, Desa Bangowan, Kecamatan Jiken, Blora, Jawa Tengah mulai mengembangkan bank sampah yang dikelolah oleh warga setempat.

Pengembangan bank sampah di Desa Bangowan boleh dibilang cukup berhasil. Indikasinya, bank sampah yang diberi nama ”Anugerah” ini mampu meraih juara III tingkat kabupaten tahun 2023 pada lomba pengelolaan bank sampah.

Ketua Bank Sampah Anugerah Desa Bangowan Parno mengatakan, bank sampah ini dibentuk sejak 2022 yang lalu. Hal ini untuk mengurangi banyaknya sampah dan sekaligus membantu dalam pengembangan Desa Wisata Bangowan.

”Awalnya dulu ya ragu. Namun ya kami coba bentuk dan tawarkan pada masyarakat utamanya ibu ibu rumah tangga akhirnya banyak yang minat,” jelas Parno, Jumat (31/05/2024).

Menurutnya, mengembangkan bank sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. ”Bank sampah ini didirikan karena rasa kurang nyaman terhadap sampah yang berserakan dan sekaligus membantu pengembangan Desa Wisata Bangowan ini,” ucapnya.

Pada awalnya, kata dia, belum semua warga yang mau menabung di bank sampah karena masih bersifat sukarela dan terbatas. Namun dengan ketekunan dan lingkungan makin terlihat bersih dan ada hasilnya, lanjut dia, bank sampah yang dikelola mulai banyak anggotanya.

”Saat ini sudah ada hampir 30-an warga yang ikut menjadi anggota bank sampah ini,” sambung Parno.

Ia mengakui jika hingga saat ini, masih ada warga yang belum memahami konsep bank sampah. Sehingga ada yang meminta uang atas sampah-sampah yang dikumpulkannya.

”Masyarakat di sini macam-macam, ada yang memang ditabung, ada yang langsung minta dibayar,” katanya.

Sekretaris Desa Bangowan Hanif Masadini terus mendukung masyarakat yang ikut menjaga kebersihan desa dengan konsep menabung sampah ini. ”Kami terus mendukung upaya masyarakat dalam menambung sampah ini,” katanya.

Subkoordinator Pengelolaan Sampah DLH Blora Lindung Arum Setiawan menambahkan, tercatat di TPA, ada 30 ton sampah per hari yang berasal dari rumah tangga. ”Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang,” tutur Lindung.

Lindung menambahkan gerakan pilah sampah dari rumah bisa mulai digencarkan untuk membangun kesadaran masyarakat memilah sampah rumah tangga di antaranya sampah organik dan yang bisa didaur ulang dimana sampah yang sudah dipilah oleh masyarakat, akan dikumpulkan ke bank-bank sampah. Di sana, sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus dan lain-lain bisa dijual.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler