Kasus DBD di Grobogan Makin Mengkhawatirkan, 9 Anak Meninggal
Saiful Anwar
Sabtu, 30 Maret 2024 14:27:00
Murianews, Grobogan – Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Grobogan, Jawa Tengah makin mengkhawatirkan menyusul sembilan orang meninggal yang semuanya anak-anak. Data itu merupakan akumulasi sejak Januari hingga akhir Maret 2024.
Dari data DInkes Grobogan, sebanyak sembilan anak yang meninggal itu tersebar di beberapa kecamatan di Grobogan. Untuk anak kurang dari setahun ada tiga kasus, yakni di Wirossari, Kradenan, dan Gabus.
Kemudian dua anak usia 4 tahun asal Kecamatan Gubug dan Toroh, serta dua anak usia 5 dan 6 tahun asal Kecamatan Puwodadi. Dari Kecamatan Geyer, seorang anak usia 6 tahun juga meninggal karena DBD dan korban DBD ‘tertua’ sejauh ini yakni anak usia 9 tahun asal Wirosari.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan dr Djatmiko mengatakan, secara rinci, pada Januari terdapat 2 orang meninggal, Februari sebanyak 5 orang, dan Maret sebanyak 2 orang.
”Yang meninggal sembilan orang, rata-rata anak-anak. Kalau dilihat, ini menurun kematiannya, pada Maret dibanding Februari. Semoga segera turun kasusnya, tidak sampai KLB (kejadian luar biasa),” katanya, Sabtu (30/3/2024).
Dia menambahkan, jumlah kasus DBD hingga 27 Maret 2024 ada sebanyak 325 kasus. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak semakin banyak korban DBD.
Sebelumya, per 18 Maret 2024 lalu, Pemkab Grobogan telah menerbitkan surat edarah (SE) kewaspadaan dini peningkatan DBD.
SE itu ditujukan kepada Kapolres, Dandim, kepala OPD se-kabupaten, kepala UPTD puskemas se-kabupaten. Kemudian Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten, serta ketua Gabungan Organisasi Wanita Grobogan.
SE yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan Anang Armunanto itu bernomor 100.3.4.2/17/Setda tahun 2024. Di situ disebutkan, sejak Januari hingga awal Maret 2024 sudah ada 264 kasus DBD dengan jumlah meninggal 6 kasus.
Isi dari SE itu yakni meminta kepada pihak-pihak terkait tersebut di atas agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M-Plus.
Editor: Zulkifli Fahmi



