Dikeroyok, Remaja Grobogan Alami Penggumpalan Darah di Kepala
Saiful Anwar
Selasa, 14 Mei 2024 18:25:00
Murianews, Grobogan – DP (16), remaja yang dikeroyok hingga kiritis di Grobogan, Jawa Tengah sempat mengalami penggumpalan darah di kepala. Hal itulah yang membuatnya sempat tak sadarkan diri hingga 8 hari.
Pelajar SMP yang tinggal di Lingkungan Majenang, Kelurahan Kuripan, Purwodadi itu hingga kini masih terbaring di RS Yakkum Purwodadi. Meski sudah sadar, namun kondisinya masih belum benar-benar stabil.
Tejo, ayah korban, anaknya itu mengalami luka cukup parah di kepala. Berdasarkan hasil rontgen, bahkan diketahui ada gumpalan darah di kepala.
”Lukanya di kepala saat dirontgen ada gumpalan darah. Luka-luka lain di perut, dada, punggung. Tidak ada luka dari benda tajam, tangan kosong semua,” katanya, Selasa (14/5/2024).
Lebih lanjut, Tejo menyebut, kondisi terakhir anaknya itu sudah lebih baik. Pelajar SMP itu sudah bisa diajak berkomunikasi.
Namun korban masih trauma bila ada kerumunan di sekitarnya. Dia pun masih belum berani bertanya mengenai kejadian tersebut.
”Sudah bisa diajak komunikasi. Minta minum, ada yang gatal, bisa berkomunikasi. Tapi masih sering berontak. Berontaknya kalau ada orang banyak. Kayak gethem-gethem, emosi. Kalau masalah itu (kejadian pengeroyokan) belum berani tanya,” imbuhnya.
Tejo mengatakan, anaknya belum diperbolehkan pulang dalam waktu dekat. Sebab, masih ada obat yang harus diberikan kepada sang anak.
”Kata dokter jangan pulang dulu. Mentalnya belum stabil. Ada obat syaraf yang harus diberikan,” ujarnya.
Tejo berujar, karena merupakan korban pengeroyokan, ia tidak bisa memanfaatkan layanan BPJS untuk pengobatan anaknya itu. Karenanya, dia pun berharap anaknya segera stabil dan bisa dibawa pulang.
”Tidak bisa pakai BPJS. Harapannya semoga cepat stabil. Saya kasihan sama anaknya,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, remaja di Grobogan, Jawa Tengah dikeroyok hingga kritis. Pengeroyokan terjadi pada Sabtu (4/5/2024) malam saat korban ngopi bersama temannya di Nglejok, Kuripan, Purwodadi.
Editor: Zulkifli Fahmi



