Terkait penanganan banjir, bupati yang akan segera purna itu antara lain meminta agar dibangun waduk di beberapa titik di bagian hulu agar banjir dan kekeringan dapat diminalisir.
Hal itu penting untuk menjaga air dapat terkontrol dengan baik, sehingga tidak ada tanggul jebol lagi. Eisti juga curhat mengenai rob yang terus melanda wilayahnya dalam momen tersebut.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan dan Demak, Jawa Tengah secara total mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemprov Jateng sebesar Rp 5,4 miliar. Dana tersebut diperuntukkan untuk penanganan banjir di wilayah masing-masing.
Pemberian bantuan secara simbolis tersebut dilakukan usai Rakor Penanganan Banjir di Grobogan dan Grobogan di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Kamis (23/1/2025) sore.
Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Bupati Demak Eisti’anah menerima langsung bantuan tersebut secara simbolis.
Dari BNPB, Grobogan dan Demak masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 2,3 miliar. Pemberian dilakukan langsung oleh Kepala BNPB Suharyanto.
Sedangkan, dari Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memberikan bantuan sebesar Rp 425 juta untuk Grobogan, dan Rp 422 juta untuk Demak.
Dalam rakor itu sendiri, dibahas berbagai hal mengenai penanganan banjir di Grobogan dan Demak. Turut hadir pula, Kepala BBWS Pemali Juana Fikri Abdurrachman, instansi terkait, serta forkompimda setempat.
Bupati Sri Sumarni menjelaskan mengenai penanganan tanggul jebol yang telah dilaksanakan. Dia juga memastikan telah memantau secara langsung penanganan banjir, termasuk logistik kepada warga terdampak.
”Pada Selasa (21/1/2025), kami langsung rakor dan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari. Kami juga langsung mengecek kondisi banjir dan tanggul jebol ke lapangan dua hari berturut-turut,” kata dia.
Penanganan Banjir...
Terkait penanganan banjir, bupati yang akan segera purna itu antara lain meminta agar dibangun waduk di beberapa titik di bagian hulu agar banjir dan kekeringan dapat diminalisir.
Sementara, Bupati Demak Eisti’anah meminta normalisasi Bendung Wilalung di Kudus. Selain sedimentasi, dia juga meminta agar pintu bendung dinormaliasi seluruhnya. Sebab, saat ini yang berfungsi baik hanya pintu tujuh.
Hal itu penting untuk menjaga air dapat terkontrol dengan baik, sehingga tidak ada tanggul jebol lagi. Eisti juga curhat mengenai rob yang terus melanda wilayahnya dalam momen tersebut.
Editor: Cholis Anwar
