Rabu, 19 November 2025

 

Rencana tersebut kemudian disetujui oleh Disporabudpar Grobogan dan direncanakan untuk dilaksanakan setiap tanggal 3 Maret, sebelum peringatan hari jadi Kabupaten Grobogan.

Pada tahun 2011, acara ini berhasil digelar dalam bentuk arak-arakan dari Desa Grobogan menuju Pendapa Kabupaten di Kota Purwodadi, dengan nama "Boyong Grobog".

Dalam arak-arakan tersebut, Bupati Grobogan dan keluarganya menaiki kereta kencana, diikuti oleh prajurit yang memikul grobog serta sepuluh gunungan.

”Dari cerita yang beredar, di dalam grobog tersebut terdapat keris pusaka peninggalan Kerajaan Majapahit, yang merupakan karya Mpu Sedah,” ujarnya.

Mbah Bedjo berujar, menilik cerita Mbah Naryo yang menggagas acara Boyong Grobog, memang benar bahwa awalnya acara ini bersifat lokal dan hanya untuk desa Grobogan.

Namun, lanjutnya, acara jika Boyong Grobog yang bertujuan untuk memperingati pemindahan pusat pemerintahan dari Desa Grobogan ke Purwodadi, maka hal ini perlu dikaji ulang.

”Mengarak atau memindahkan grobog dari Desa Grobogan ke pendapa kabupaten sebenarnya tidak memiliki keterkaitan dengan sejarah asal-usul Desa Grobogan,” katanya.

Mbah Bedjo menuturkan, jika menilik sejarah pendirian Kabupaten Grobogan yang awalnya berpusat di Desa Grobogan, maka jelas bahwa Desa Grobogan sudah ada sebelum menjadi pusat pemerintahan kabupaten.

Lestarikan sejarah... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler