Diungkapkannya, ada banyak agenda yang telah dirancangnya namun belum terwujud. Antara lain membukukan tulisan-tulisan Mbah Bedjo.
”Ada banyak agenda kami yang masih belum terlaksana, di antaranya membukukan tulisan-tulisannya agar pengetahuan itu terwariskan pada generasi selanjutnya,” katanya.
Murianews, Grobogan – Kabar duka menyelimuti dunia literasi sejarah Grobogan, Jawa Tengah. Heru Hardono atau yang akrab disapa Mbah Bedjo berpulang, Rabu (30/4/2025) malam.
Kabar itu diungkapkan Krisna Jaya di grup Kluyuran, di mana Mbah Bedjo adalah adminnya. Krisna merupakan tetangga Mbah Bedjo di Kecamatan Gubug.
”Posisi jenazah di Desa Kuwaron (Kecamatan Gubug), depan PKU,” kata Krisna saat dihubungi.
Krisna mengatakan, pemakaman akan dilakukan pada Kamis (1/5/2025) pagi ini.
Penulis Grobogan, Badiatul Muchlisin Asti mengatakan sangat kehilangan sosok Mbah Bedjo. Asti sendiri dikenal sangat dekat dengan sosok 70 tahunan itu.
”Ada banyak kenangan yang tertoreh, ada banyak kisah yang terajut, ada banyak diskusi yang kita rangkai, semua akan tinggal kenangan. Pasti akan kangen. Sugeng kondur, Mbah,” ungkap Asti.
Asti mengenang, dirinya sering terlibat diskusi menarik dengan Mbah Bedjo. Bahkan sampai dirinya tidak diperbolehkan pulang.
”Bila saya bersilaturahim ke rumahnya, kami terlibat dalam diskusi gayeng diselingi canda. Di teras rumahnya yang sunyi, kami sering berbincang hangat sembari menyeruput teh yang disuguhkannya. Bila saya hendak pamit, dia sering mencegah karena mungkin belum puas bertukar cerita,” ucapnya mengenang.
Agenda Belum Terwujud...
Diungkapkannya, ada banyak agenda yang telah dirancangnya namun belum terwujud. Antara lain membukukan tulisan-tulisan Mbah Bedjo.
”Ada banyak agenda kami yang masih belum terlaksana, di antaranya membukukan tulisan-tulisannya agar pengetahuan itu terwariskan pada generasi selanjutnya,” katanya.
Murianews beberapa kali menjadikan Mbah Bedjo sebagai narasumber. Antara lain dalam artikel tentang Mbah Ganjur, leluhur Gus Dur Mbah Gareng, hingga beberapa sejarah desa di wilayah Grobogan bagian timur.
Terakhir kali Murianews mengutip statemen Mbah Bedjo yakni mengenai kritiknya atas gelaran Boyong Grobog pada awal Maret 2025 lalu.
Agenda tahunan Pemkab Grobogan itu disebutnya tidak memiliki landasan sejarah. Menurut Mbah Bedjo, istilah yang pas yakni Boyong Projo, bukan Boyong Grobog. Ada kekeliruan cukup mendasar dalam penamaan kirab tersebut.
Editor: Zulkifli Fahmi