Bahkan, baru-baru ini sejumlah wilayah di Grobogan masih dilanda banjir cukup besar. Lantas, kapan musim kemarau memasuki Grobogan.
Kapala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, berdasarkan informasi BMKG, sejumlah daerah di Indonesia mengalami fenomena kemarau basah, termasuk Grobogan.
”Informasi dari BMKG, ini nanti kemarau basah. Jadi di sela-sala panas nanti akan tetap ada hujan,” ujarnya saat ditemui, Senin (26/5/2025).
Wahyu menambahkan, kendati diprediksi bakal dilanda kemarau basah, pihaknya tetap menyiapkan anggaran untuk penanganan kekeringan sebagaimana sebelumnya. Personel dan armada juga sudah disiapkan untuk penanganan kekeringan yang mungkin terjadi.
”Tidak semua sumur warga itu kan punya sumber air yang memadai, meskipun mungkin nanti kemarau basah. Jadi anggaran kekeringan, termasuk armada dan personelnya tetap kami siapkan,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Hujan deras masih kerap melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Padahal, saat ini sudah lewat pertengahan Mei.
Bahkan, baru-baru ini sejumlah wilayah di Grobogan masih dilanda banjir cukup besar. Lantas, kapan musim kemarau memasuki Grobogan.
Kapala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, berdasarkan informasi BMKG, sejumlah daerah di Indonesia mengalami fenomena kemarau basah, termasuk Grobogan.
Meski tetap berlangsung kemarau, namun cuaca hujan masih akan terjadi pada hari-hari tertentu. Bahkan, tak jarang hujan yang turun memiliki intensitas yang lebat.
”Informasi dari BMKG, ini nanti kemarau basah. Jadi di sela-sala panas nanti akan tetap ada hujan,” ujarnya saat ditemui, Senin (26/5/2025).
Wahyu menambahkan, kendati diprediksi bakal dilanda kemarau basah, pihaknya tetap menyiapkan anggaran untuk penanganan kekeringan sebagaimana sebelumnya. Personel dan armada juga sudah disiapkan untuk penanganan kekeringan yang mungkin terjadi.
”Tidak semua sumur warga itu kan punya sumber air yang memadai, meskipun mungkin nanti kemarau basah. Jadi anggaran kekeringan, termasuk armada dan personelnya tetap kami siapkan,” imbuhnya.
Diharap Tak Kekeringan...
Namun demikian, Wahyu berharap warga tidak mengalami kekeringan. Diharapkannya, tampungan-tampungan air yang tersedia di masyarakat mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
”Kami menyiapkan untuk antisipasi, tapi kami tentu berharap warga tidak sampai kekeringan. Kalau pun kekeringan, masih bisa diatasi,” kata dia.
Jika benar-benar terjadi kemarau basah, maka tahun ini akan mengulang tahun lalu di mana dampak kemarau tidak akan separah pada 2023 lalu.
Untuk diketahui, pada 2024 lalu, BPBD Grobogan secara total menyalurkan setidaknya 474 tangki air bersih kepada 72 desa dari 18 kecamatan. Hanya Kecamatan Klambu yang tidak terdampak kekeringan. Kekeringan sudah berakhir pada September 2024.
Kondisi itu berbeda dibanding kekeringan pada 2023 di mana kekeringan masih terjadi hingga bulan Oktober. Total terdapat 118 desa dari 19 kecamatan mengalami kekeringan pada awal Oktober 2023.
Editor: Zulkifli Fahmi