Kondisi ini disambut baik oleh para petani, termasuk di Desa Genuksuran, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.
Warsidi, Ketua Kelompok Tani Desa Genuksuran, mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga gabah ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan Suwarno mengungkapkan, kenaikan harga GKP merupakan sinyal positif bagi kesejahteraan petani.
Ia menjelaskan, jika harga gabah kering panen bernilai hingga Rp 7.200 per kilogram , harga gabah kering giling sebesar Rp 8.500-Rp 9.000 per kilogram.
”HPP gabah kering giling (GKG) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 8.000 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp 8.200 per kilogram di gudang Bulog,” kata dia.
Murianews, Grobogan – Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terpantau melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
HPP gabah yang ditetapkan adalah sebesar Rp 6.500 per kilogram, sementara harga GKP di Grobogan saat ini mencapai Rp 7.200 per kilogram.
Kondisi ini disambut baik oleh para petani, termasuk di Desa Genuksuran, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.
Warsidi, Ketua Kelompok Tani Desa Genuksuran, mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga gabah ini.
”Alhamduliah, hasil panen di musim tanam kedua sangat baik, dan harganya juga tinggi,” kata dia, Jumat (18/7/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan Suwarno mengungkapkan, kenaikan harga GKP merupakan sinyal positif bagi kesejahteraan petani.
Ia menjelaskan, jika harga gabah kering panen bernilai hingga Rp 7.200 per kilogram , harga gabah kering giling sebesar Rp 8.500-Rp 9.000 per kilogram.
”HPP gabah kering giling (GKG) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 8.000 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp 8.200 per kilogram di gudang Bulog,” kata dia.
Ketentuan harga...
Dipaparkannya, harga tersebut berlaku dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen.
Ia menyatakan, kebaikan harga gabah ini menjadi angin segar bagi petani. Namun, dampak lanjutan dari tingginya harga gabah ini adalah kenaikan harga beras di pasaran yang melebihi HPP.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut dia, pemerintah berencana menyalurkan beras sebanyak 20 kilogram per keluarga melalui program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
”Rencananya diberikan pada pekan ketiga Juli ini,” jelas dia.
Suwarno mengatakan, program SPHP bertujuan untuk menekan lonjakan harga beras di pasar. Juga sekaligus menjamin keterjangkauan bahan pangan pokok bagi masyarakat.
Ia mengatakan, data yang dimilikinya menunjukkan, serapan gabah di kabupaten setempat pada 2025 telah mencapai satu juta ton.
Sementara itu, ketersediaan cadangan pangan daerah masih dinilai aman untuk kondisi darurat.
”Dengan kebutuhan konsumsi per orang sekitar 0,3 gram dari kebutuhan beras, cadangan ini masih mencukupi,” bebernya.
Editor: Cholis Anwar