Dalam kesempatan itu, Kapolres pun mengimbau orang tua agar lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Ia mengingatkan agar tidak sampai anak-anak terjebak dalam aksi anarkis hanya karena ikut-ikutan.
”Alhamdulillah, sampai saat ini situasi aman terkendali. Kami minta orang tua benar-benar mengontrol, setiap jam 9 malam pastikan posisi anaknya ada di mana. Jangan sampai salah gaul, ikut-ikutan hanya karena FOMO, akhirnya terlibat hal-hal yang merugikan masa depan,” ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya masih akan melakukan Sistem Pengamanan Kota atau Sispamkota dengan patroli skala besar. Langkah tersebut untuk memastikan keamanan dan kesiapan aparat jika sewaktu-waktu muncul kembali kegiatan menonjol.
”Kami tetap melakukan antisipasi, sehingga kalau nanti ada kegiatan yang menonjol, kita siap,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 95 pelajar telah dibebaskan dan dikembalikan ke orangtua masing-masing pada Minggu tadi malam.
Sementara, empat pelajar masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain pelajar, disebutkan ada pula warga Grobogan tiga orang yang diamankan.
Kemudian ada dua orang warga Demak dan empat orang warga Blora dalam insiden demonstrasi ricuh pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Murianews, Grobogan – Polres Grobogan terus mendalami adanya temuan bom molotov yang dibawa sejumlah remaja saat momentum demo Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (30-31/8/2025).
Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto Wicaksono mengungkapkan, adanya indikasi pihak yang hendak menjadi penyusup dalam aksi demonstrasi.
”Menindaklanjuti apa yang terjadi, kami mengatasi penyusup-penyusup, terutama anak-anak yang membawa bom molotov,” ujar Kapolres pada Minggu (31/8/2025) petang.
Hal itu juga didapatkannya saat melakukan patroli skala besar. Para personel yang menyisir sudut-sudut kota dan menemukan remaja yang membawa bom molotov.
”Kami lakukan penyekatan di jalan-jalan dan patroli skala besar, tujuannya mencegah secara dini agar mereka tidak sempat berkumpul. Tadi ada beberapa yang membawa bom molotov, masih kami dalami,” jelas
Kapolres menambahkan, mereka yang kedapatan membawa dan melempar bom molotov akan diproses hukum. Sedangkan pelaku pelemparan batu yang masih berstatus pelajar, dilakukan pemanggilan orang tua dan sekolah untuk dilakukan pembinaan.
”Masa depan mereka masih panjang, jadi kami kedepankan pembinaan. Tapi yang terbukti melakukan tindakan berbahaya dengan bom molotov tetap kami tindak tegas sesuai hukum,” tegasnya.
Imbauan ke Orang Tua...
Dalam kesempatan itu, Kapolres pun mengimbau orang tua agar lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Ia mengingatkan agar tidak sampai anak-anak terjebak dalam aksi anarkis hanya karena ikut-ikutan.
”Alhamdulillah, sampai saat ini situasi aman terkendali. Kami minta orang tua benar-benar mengontrol, setiap jam 9 malam pastikan posisi anaknya ada di mana. Jangan sampai salah gaul, ikut-ikutan hanya karena FOMO, akhirnya terlibat hal-hal yang merugikan masa depan,” ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya masih akan melakukan Sistem Pengamanan Kota atau Sispamkota dengan patroli skala besar. Langkah tersebut untuk memastikan keamanan dan kesiapan aparat jika sewaktu-waktu muncul kembali kegiatan menonjol.
”Kami tetap melakukan antisipasi, sehingga kalau nanti ada kegiatan yang menonjol, kita siap,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 95 pelajar telah dibebaskan dan dikembalikan ke orangtua masing-masing pada Minggu tadi malam.
Sementara, empat pelajar masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain pelajar, disebutkan ada pula warga Grobogan tiga orang yang diamankan.
Kemudian ada dua orang warga Demak dan empat orang warga Blora dalam insiden demonstrasi ricuh pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Editor: Zulkifli Fahmi