Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo berencana merenovasi Masjid Agung Baitunnur Pati. Sejarah berdirinya masjid yang berada di kawasan Simpang Lima Pati itu pun patut diketahui oleh masyarakat.

Pegiat Sejarah Kabupaten Pati, Ragil Haryo Yudiartanto memaparkan, Masjid Agung Pati didirikan oleh Adipati Aryo Condro Adinegoro tahun 1845. Atau seratus tahun sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merdeka dari tangan kolonial Belanda.

”Pada waktu itu memang dibangun Pati yang kita kenal seperti sekarang ini. Condro Adinegoro saat itu membangun Pati dengan cita rasa perpaduan. Dengan (budaya) barat (Eropa), Jawa sehingga dibangun Masjid Agung yang berdekatan dengan kantor pemerintahan dan Pasar. Dimana sekarang Pasar menjadi Pasar Rogowangsan,” ujar Ragil kepada Murianews.com.

Bukti pambangunan ini tertuang dalam prasasti kaligrafi milik Masjid Agung Baitunnur Pati yang sekarang berada di Masjid Gambiran. Kaligrafi tersebut berbunyi, ’ibtidaa’u binaa’i hadza al-masjid fii sanah 1261 H / 1845 M’ (awal pembangunan Masjid ini adalah pada tahun 1261 hijriyah bertepatan dengan tahun 1845 masehi).

Pembangunan Masjid Agung Baitunnur Pati ini seiring dengan terbentuknya sejumlah perkampungan beberapa etnis. Mulai dari Kampung Kauman untuk orang Arab dan Pecinan untuk kaum China.

”Masjid Agung dibangun di tengah kampung orang Arab, Kauman di sisi barat Alun-alun Pati,” tutur dia.

Arsitektur Masjid Agung Pati awalnya bergaya perpaduan antara Eropa dan Jawa. Atap kerucut tiga tumpang menjadi ciri khas. Atap ini mirip dengan Masjid Agung Demak yang masih dipertahankan hingga kini.

Direnovasi 1969...

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler