Rabu, 19 November 2025

Namun pada tahun 1969, masjid kebanggaan umat Islam Pati ini direnovasi dimasa kepemimpinan Bupati AKBP Raden Soehargo Djojolukito. Renovasi pertama ini tak terlalu mengubah bentuk masjid.

Atap tumpang tiga masih dipertahankan dengan penambahan kubah kecil diatas atap yang menggantikan mustaka. Pelebaran juga dilakukan pada saat itu.

Hal ini tertuang dalam prasasti yang berbunyi: ’tajdiid wa tausii’u hadza al-masjid fii sanah 1389 H / 1969 M’ (renovasi dan perluasan Masjid ini adalah pada tahun 1389 hijriyah yang bertepatan dengan tahun 1969 masehi.

Sepuluh tahun berselang, di akhir Jabatan Bupati Kolpol Drs Edy Rustam Santiko, Masjid Agung Pati direnovasi besar-besaran. Desain masjid pada renovasi kedua ini dilakukan oleh Nu’man dari ITB Bandung.

Renovasi ini mengubah total bangunan masjid. Yang awalnya tersusun atap tiga tumpang yang berlambangkan, islam, iman dan ikhsan menjadi lebih minimalis. Perpaduan antara Jawa dan Eropa sudah tak tampak. Masjid Agung sekarang menjadi tanpa kubah namun unsur Jawa masih terlihat.

Lantai Masjid Agung dilapisi dengan bantuan marmer. Termasuk dinding depan dan belakang disusun bantuan marmer serta dihiasi ukiran kaligrafi Arab.

”Sebenarnya sudah hilang estetika budaya. Ada percampuran arsitektur antara Jawa dan Eropa. Ada pintu gerbang yang diset seperti Eropa dengan tembok kokoh. Kemudian Jawanya kelihatan dengan tumpang tiga,” ungkap dia.

Kubah Kuncup Bunga...

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler