Cerita Mistis Pegawai KUA Kudus saat Gali Sejarah Desa dan Punden
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 30 Agustus 2023 14:32:00
Murianews, Kudus – Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bernama MC Mifrohul Hana menulis sejarah Kudus dalam sepuluh jilid dalam waktu tiga tahun.
MC Mifrohul Hana merupakan warga RT 05, RW 01, Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Kesepuluh jilid buku tersebut berjudul ”Jejak Ulama Nusantara Menelusuri Hikmah dan Hikayat Tokoh Islam Kudus". Di tiap-tiap jilid mengulas sejarah desa dan makam atau punden yang ada di sembilan kecamatan di Kota Kretek.
Dirinya menceritakan kisahnya menulis buku. Ada pengalaman mistis yang dialaminya.
MC Mifrohul Hana mengatakan, ia kerap menemui kisah mistis saat menulis buku. Menurut dia, setiap kali hendak membuat kisah tokoh ulama dirinya selalu meminta izin dari shohibul maqom (tokoh di makam tersebut).
”Biasanya saya berziarah dulu. Kemudian izin ke shohibul maqom kalau mau mengangkat kisahnya dan izin mengambil foto. Kemudian saya jawab sendiri dalam hati dengan mantap bismillah diperbolehkan,” katanya, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya ada tanda ketika diizinkan oleh pihak shohibul maqom. Dirinya pernah mendapati hal ini saat hendak mengangkat kisah Pangeran Puger yang makamnya di Demaan Kudus.
”Saya pernah izin ke keturunannya Mbah Pangeran Puger kalau saya mau mengangkat kisahnya. Tiba-tiba keturunan Mbah Pangeran Puger yang bernama Pak Zaenal itu berkata iya sudah diperbolehkan, saya kan kaget. Padahal saya baru sampai saat itu,” sambungannya.
Lebih lanjut, Hana menjelaskan kalau Pangeran Puger sudah mempersilahkan. Izin tersebut disampaikan langsung dari Pangeran Puger ke Zaenal.
”Di malam saat saya meminta izin itu seketika ada bau yang sangat harum. Durasinya selama lima menit,” terangnya.
Dari penjelasan yang didapatkan olehnya melalui Zaenal, saat itu Pangeran Puger hadir. Setelah mendapatkan izin, Hana kemudian mulai menulis kisah Pangeran Puger yang punya nama asli Raden Mas Kentol Kejuron itu.
”Pernah juga saat mau menulis tentang kisah Mbah Punjen di Kelurahan Panjunan. Saat itu saya sedang mencari narasumber bernama Taufik, setelah mencari-cari malah ketemunya di sebuah kedai kopi. Saya dikasih tahu penjualnya malah,” ungkapnya.
Editor: Ali Muntoha



