Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Di Kawasan Bukit Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dulunya terdapat sebuah perdukuhan yang asri. Namanya, Dukuh Ngrangit Lama.

Dukuh tersebut sebelumnya dihuni 114 KK yang terbagi di 1 RW dan 3 RT. Mereka tinggal dengan mengandalkan pertanian. Sendang Pengilon yang terletak di sana menjadi tumpuan karena sumber airnya yang melimpah.

Hasil bumi seperti ketela jadi andalan penghasilan bagi warga di sana. Ketela-ketala itu digendong para warga untuk dijajakan ke pasar.

Namun, usai bencana longsor yang terjadi pada 2001 lalu, dukuh itu kemudian ditinggalkan. Warga memilih pindah dan tinggal di Dukuh Ngrangit Baru, Desa Terban.

Menurut Kepala Desa Terban Supeno, mereka memilih tukar guling dan pindah ke Dukuh Ngrangit Baru. Namun, saat itu, ada dua warga yang masih bertahan di sana.

Satu di antaranya akhirnya mau dipindah sedangkan satunya lagi hingga meninggal memilih tetap bertahan di Dukuh Ngrangit Lama hingga akhir hayat.

”Mbah Waryo akhirnya mau turun, tetapi satunya mbah siapa saya lupa namanya itu sampai meninggal di situ,” terangnya, Selasa (3/10/2023).

Supeno menceritakan, saat ia masih kecil kerap sekali bermain di Dukuh Ngrangit Lama. Terutama saat musim Apitan.

”Di Dukuh Ngrangit Lama itu ada Sendang Pengilon. Di situ setiap apitan selalu ada acara tayuban, di situ saya dan teman-teman sering nonton,” katanya.

Supeno mengatakan, kini Dukuh Ngrangit Lama sudah tidak lagi berpenghuni. Namun sisa puing-puing rumah pemukimannya masih terlihat.

”Bekas SD 5 Terbannya masih ada. Dahulu warga situ mayoritas bertani dan ada juga yang bekerja merantau,” sambungnya.

Kini, Dukuh Ngrangit Baru sudah dihuni warga pindahan dari Dukuh Ngrangit Lama. Jumlahnya ada ratusan atau 3 RT.

”Sampai sekarang masih ada ratusan orang yang tinggal di Dukuh Ngrangit Baru. Untuk mayoritas pekerjanya sebagai petani dan pekerja di perusahaan,” imbuhnya.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler