Langkah ini mencakup upaya menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebab DBD.
”Masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh agar tidak menurun. Konsumsilah makanan bergizi seperti protein, karbohidrat, sayuran, dan susu,” ujarnya, Rabu (25/12/2024).
Nuryanto juga mengingatkan untuk menghindari minuman es serta makanan pedas dan asam yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
”Lakukan PSN secara rutin agar lingkungan bersih dan terbebas dari nyamuk yang menjadi penyebab DBD,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Langkah ini mencakup upaya menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebab DBD.
Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto, menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
”Masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh agar tidak menurun. Konsumsilah makanan bergizi seperti protein, karbohidrat, sayuran, dan susu,” ujarnya, Rabu (25/12/2024).
Nuryanto juga mengingatkan untuk menghindari minuman es serta makanan pedas dan asam yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar.
”Lakukan PSN secara rutin agar lingkungan bersih dan terbebas dari nyamuk yang menjadi penyebab DBD,” tambahnya.
Gejala...
Nuryanto menyebut beberapa gejala DBD yang harus diwaspadai, seperti demam tinggi hingga 39 derajat Celsius selama tiga hari, gangguan saluran pencernaan, muntah, dan hilangnya nafsu makan.
”Jika mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbaunya.
Kepala Puskesmas Jati, Darini mengatakan, penyuluhan dan edukasi tentang PSN telah diberikan kepada masyarakat.
”Masyarakat kini lebih sadar akan pentingnya PSN dibandingkan hanya mengandalkan fogging. Fogging hanya membuat nyamuk pingsan, sementara PSN efektif menghilangkan sarang nyamuk,” jelasnya.
Darini mengungkapkan, di wilayah Puskesmas Jati, yang meliputi delapan desa seperti Desa Jati Wetan, Desa Pasuruan Lor, dan Desa Jetis Kapuan, ditemukan 18 kasus DBD tanpa adanya kasus meninggal.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Undaan, Ahmad Muhammad menyebut, di wilayahnya terdapat tiga kasus DBD tanpa korban meninggal. Wilayah kerja Puskesmas Undaan mencakup 10 desa, termasuk Desa Wonosoco, Desa Kutuk, dan Desa Sambung.
”Kami terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menggiatkan PSN agar terhindar dari DBD,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar