Ngaku Menelpon Allah, Imam Jemaah Aolia Beri Penjelasan
Zulkifli Fahmi
Sabtu, 6 April 2024 18:10:00
Murianews, Gunungkidul – Imam Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo mengaku menelpon Allah saat menetapkan awal dan akhir Ramadan.
Video wawancaranya dengan awak media pun viral dijagat maya. Pria berusia 82 tahun yang akrab disapa Mbah Benu itu pun meluruskan apa yang telah disampaikan.
Diketahui, Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul merayakan Idulfitri lebih dulu pada Jumat (5/4/2024).
Saat ditanya awak media terkait penentuan Idulfitri, Mbah Benu mengaku tidak menggunakan perhitungan apapun. Ia mengaku menelpon Allah SWT dan menanyakannya langsung.
”Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah,” katanya dikutip dari Instagram @andre_48, Sabtu (6/4/2024).
Tak lama setelah video itu beredar, Mbah Benu pun meluruskan pernyataannya itu. Video klarifikasinya itu beredar di sejumlah platform media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @merapi_uncover, Jumat (5/4/2024) malam.
Dalam video tersebut, Mbah Benu menjelaskan maksud ”menelepon Allah” sebagaimana yang disampaikan hanyalah sebuah istilah sebagai jalan spiritual yang dilakukannya pada Allah.
”Jadi terkait pernyataan saya tadi pagi tentang menelpon Gusti Allah SWT, itu sebenarnya hanya istilah semata. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya, kontak batin dengan Allah SWT,” ungkap Mbah Benu dalam video berdurasi 53 detik itu.
Mbah Benu pun memohon maaf pada semua pihak yang tak berkenan dengan pernyataannya itu.
”Apabila pernyataan saya menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, terimakasih,” ungkapnya sambil tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul menggelar Salat Idulfitri pada Jumat (5/4/2024) pagi.
Salat Id tersebut lebih awal dibandingkan dengan penetapan Pemerintah, dengan mengikuti perintah Imam Masjid Aolia, yang akrab disebut Mbah Benu.
Murianews, Gunungkidul – Imam Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo mengaku menelpon Allah saat menetapkan awal dan akhir Ramadan.
Video wawancaranya dengan awak media pun viral dijagat maya. Pria berusia 82 tahun yang akrab disapa Mbah Benu itu pun meluruskan apa yang telah disampaikan.
Diketahui, Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul merayakan Idulfitri lebih dulu pada Jumat (5/4/2024).
Saat ditanya awak media terkait penentuan Idulfitri, Mbah Benu mengaku tidak menggunakan perhitungan apapun. Ia mengaku menelpon Allah SWT dan menanyakannya langsung.
”Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah,” katanya dikutip dari Instagram @andre_48, Sabtu (6/4/2024).
Tak lama setelah video itu beredar, Mbah Benu pun meluruskan pernyataannya itu. Video klarifikasinya itu beredar di sejumlah platform media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @merapi_uncover, Jumat (5/4/2024) malam.
Dalam video tersebut, Mbah Benu menjelaskan maksud ”menelepon Allah” sebagaimana yang disampaikan hanyalah sebuah istilah sebagai jalan spiritual yang dilakukannya pada Allah.
”Jadi terkait pernyataan saya tadi pagi tentang menelpon Gusti Allah SWT, itu sebenarnya hanya istilah semata. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya, kontak batin dengan Allah SWT,” ungkap Mbah Benu dalam video berdurasi 53 detik itu.
Mbah Benu pun memohon maaf pada semua pihak yang tak berkenan dengan pernyataannya itu.
”Apabila pernyataan saya menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, terimakasih,” ungkapnya sambil tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul menggelar Salat Idulfitri pada Jumat (5/4/2024) pagi.
Salat Id tersebut lebih awal dibandingkan dengan penetapan Pemerintah, dengan mengikuti perintah Imam Masjid Aolia, yang akrab disebut Mbah Benu.