Terkait insiden itu, polisi telah memeriksa 12 orang sebagai saksi. Mereka yakni pekerja, karyawan di lapangan, pengawas lapangan, termasuk penanggung jawab kegiatan pekerjaan tersebut.
”Alat berupa mesin lift crane, sampai sekarang masih dalam pemeriksaan di labfor Polda Jawa Tengah, jadi kami masih mendalami itu,” katanya.
Namun, hingga saat ini, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan maut di RS PKU Muhammadiyah Blora itu
Murianews, Blora – Proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora diizinkan untuk dilanjutkan usai insiden jatuhnya lift crane dan membuat empat pekerja meninggal.
Izin itu dikeluarkan kepolisian pada Kamis (20/2/2025). Itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet.
Ia mengatakan, izin diberikan setelah pemerikasan dari Labfor Polda Jateng maupun dari Polres Blora telah selesai. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Labfor Polda, sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan.
Meski begitu, Selamet mengingatkan agar sisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lebih diperhatikan. Itu dilakukan agar insiden kecelakaan kerja tak terulang kembali.
Di samping itu, pihaknya juga bakal ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora.
”Yang penting, terkait K3, keselamatan pekerja di lapangan diperhatikan dan peralatan-peralatan yang diperlukan supaya dilengkapi dengan baik. Kami pun dari penyidik melakukan pemantauan terkait kelanjutan pekerjaan itu,” katanya dikutip dari Tribunnews, Minggu (23/2/2025).
Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakaan kerja di pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora terjadi, Sabtu (8/2/2025) lalu. Saat itu, lift crane yang mengangkut 13 pekerja terjatuh.
Akibatnya, tiga orang meninggal di lokasi sementara 10 lainnya mendapatkan perawatan intensif. Namun, tak lama jumlah korban meninggal bertambah menjadi empat orang.
12 Orang Diperiksa...
Terkait insiden itu, polisi telah memeriksa 12 orang sebagai saksi. Mereka yakni pekerja, karyawan di lapangan, pengawas lapangan, termasuk penanggung jawab kegiatan pekerjaan tersebut.
Polres Blora dan tim Labfor Polda Jateng juga telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, termasuk membongkar mesin lift crane yang menyebabkan kecelakaan kerja.
”Alat berupa mesin lift crane, sampai sekarang masih dalam pemeriksaan di labfor Polda Jawa Tengah, jadi kami masih mendalami itu,” katanya.
Namun, hingga saat ini, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan maut di RS PKU Muhammadiyah Blora itu