Rabu, 19 November 2025

”Saya harus tempuh medan yang cukup rawan ini. Tetapi, saya sudah menyiapkan baju pengganti sebelumnya karena mendapatkan informasi dari warga bahwa jembatan tidak bisa dilewati,” kata Ahad seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (4/8/2025).

Setelah tiba di seberang sungai, perjalanan Ahad pun masih berlanjut. Ia diantarkan ojek lain yang telah siap membawanya menuju lokasi pernikahan.

Sampai di Batang Kundur, Ahad disambut pucuk adat desa, Sumarno. Prosesi akad nikah pun berjalan lancar dan penuh khidmat.

Acara selesai sekitar pukul 11.30 WIB, disaksikan keluarga besar kedua mempelai dan tokoh masyarakat setempat.

Hujan yang masih mengguyur di wilayah itu dan arus sungai yang makin deras membuatnya tertahan di desa lokasi acara. Atas saran warga, ia diminta bermalam di desa tersebut demi keselamatannya.

”Ini sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya. Semua saya lakukan dengan tulus dan amanah sebagai abdi negara untuk melayani umat. Berkait-rakit ke hulu, berenang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” tuturnya.

Ahad Nasution, Penghulu di Pasaman saat menyerahkan buku nikah pada pengantin yang dinikahkannya. (istimewa/Kemenag)

Diapresiasi... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler