Ia ditetapkan tersangka bersama 10 orang lainnya dalam kasus tersebut. Mereka pun kini ditahan di Rumah Tahanan Cabang Gedung Merah Putih KPK selama 20 hari ke depan sejak Jumat (22/8/2025).
Sebelum akhirnya ditetapkan tersangka oleh KPK, Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer pernah mengaku menjadi driver ojel online (ojol) sembilan tahun lalu.
”Saya pernah menjadi driver ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol. Saat daftar ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan anak saya, ijazah jadi jaminan ke perusahaan,” kata Noel saat berdialog dengan driver ojol di kantor Grab Jakarta, Jumat (8/11/2024) lalu seperti dikutip dari Tempo, Jumat (22/8/2025).
Usai jadi driver Ojol, pria kelahiran Riau 22 Juli 1975 itu kemudian mencoba mengarungi dunia politik. Namanya mulai mencuat kala menjadi Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara (Joman).
Sebagai Ketum Joman, ia pun memberikan dukungan penuh pada Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada Pilpres 2024, ia yang masih menjadi Ketum Joman sempat mengerahkan relawannya mendukung Ganjar Prabowo, calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, ia berubah haluan dengan mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto setelah Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi diusung Gerindra dan Koalisi Merah Putih menjadi Cawapres.
Murianews, Jakarta – Nasib Immanuel Ebenezer Gerungan bak roller coaster usai resmi ditetapkan tersangka oleh KPK di kasus pemerasan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Ia ditetapkan tersangka bersama 10 orang lainnya dalam kasus tersebut. Mereka pun kini ditahan di Rumah Tahanan Cabang Gedung Merah Putih KPK selama 20 hari ke depan sejak Jumat (22/8/2025).
Sebelum akhirnya ditetapkan tersangka oleh KPK, Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer pernah mengaku menjadi driver ojel online (ojol) sembilan tahun lalu.
”Saya pernah menjadi driver ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol. Saat daftar ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan anak saya, ijazah jadi jaminan ke perusahaan,” kata Noel saat berdialog dengan driver ojol di kantor Grab Jakarta, Jumat (8/11/2024) lalu seperti dikutip dari Tempo, Jumat (22/8/2025).
Usai jadi driver Ojol, pria kelahiran Riau 22 Juli 1975 itu kemudian mencoba mengarungi dunia politik. Namanya mulai mencuat kala menjadi Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara (Joman).
Sebagai Ketum Joman, ia pun memberikan dukungan penuh pada Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada Pilpres 2024, ia yang masih menjadi Ketum Joman sempat mengerahkan relawannya mendukung Ganjar Prabowo, calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, ia berubah haluan dengan mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto setelah Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi diusung Gerindra dan Koalisi Merah Putih menjadi Cawapres.
Jadi Wamenaker...
Ia pun kemudian menjadi Ketua Prabowo Mania, simpul relawan yang aktif mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Usai Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024, ia dilantik menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Merah Putih.
Melansir dari Kompas.com, Immanuel Ebenezer pernah menjadi satu-satunya aktivis yang mendukung hukuman mati untuk koruptor.
Pernyataan itu disampaikannya pada 14 Januari 2022 lalu kala masih menjadi relawan Jokowi Mania (Joman). Kala itu, ia melaporkan Ubedilah Badrun atas dugaan fitnah ke Polda Metro Jaya.
”Kita beri pelajaran juga buat Ubedilah Badrun, dia aktivis dan dosen. Semua yang namanya kritik dan laporan berbasis data saya mendukung. Apalagi saya satu-satunya aktivis yang punya komitmen namanya korupsi harus dihukum mati,” kata Noel kala itu.
Namun, kini nasibnya langsung anjlok setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK di kasus pemerasan pengurusan K3 di lingkungan Kemenaker.
Terungkap Immanuel Ebenezer mengubah tarif pengurusan sertifikat K3 menjadi Rp 6 juta dari sebelumnya hanya Rp 275 ribu.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, ia pun meminta maaf pada Presiden Prabowo Subianto dan berharap mendapatkan amnesti dari Kepala Negara.