Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Salah satu dari lima tokoh muda NU yang berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog, Zainul Maarif mengungkap sumber dana yang membiayai perjalanan mereka ke Israel.

Zainul mengatakan, perjalannya bersama dengan empat tokoh muda NU tersebut dibiayai oleh lembaga bernama Itrek.

”Biayanya dari, mungkin teman-teman sudah pada tahu ya, bahwa ini organisasinya namanya Itrek ya. Sebenarnya ini nama kependekan dari Israel Trek,” ujar Zainul dalam konferensi pers di Kantor PWNU Jakarta, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (19/7/2024).

Itrek merupakan organisasi yang berbasis di Amerika Serikat.  Organisasi ini memiliki program yang mengirim mahasiswa pascasarjana serta tokoh muda dari berbagai negara untuk mengunjungi Israel selama satu minggu.

Kelompok pro-Israel ini mengatur perjalanan dan menerima dana langsung dari pemerintah Israel untuk meningkatkan citra Israel di kalangan publik internasional.

Zainul mengisahkan, perjalanannya ke Israel dan Palestina dimulai dari ajakan seorang kawannya yang berkuliah di Universitas Harvard, AS. Ia berangkat menggunakan visa turis dan memulai perjalanannya dari Dubai, Uni Emirat Arab, sebelum melanjutkan ke Israel.

”Rangkaian (kegiatannya) itu dari 30 Juni sampai 5 Juli 2024. Jadi baru awal bulan ini. (Bertemu Presiden Israel) itu adalah tanggal 3 Juli 2024,” ungkapnya.

Kunjungan Zainul ke Israel dan Palestina memiliki tujuan untuk dialog lintas iman serta penelitian lapangan. Ia menyatakan sedang melakukan penelitian tentang kehidupan umat Islam di Israel.

”Bagaimana kehidupan Muslim di sana? Kalau kehidupan Muslim di Gaza kita sudah tahu. Nah, kalau di Israel seperti apa? Semacam itu,” jelas Zainul.

Ia juga menambahkan, kunjungannya mencakup dialog dengan tokoh-tokoh agama dari berbagai latar belakang, termasuk Kristen, Katolik, Yahudi, dan Islam.

Zainul menegaskan, ia tidak mendapatkan keuntungan finansial dari kunjungannya ke Israel. Meskipun demikian, ia mengakui biaya visa dan asuransi perjalanan ditanggung oleh penyelenggara.

”Awalnya malah disuruh bayar itu, visa sama asuransi. Tapi kemudian saya bilang, ’ini high risk, ini risikonya tinggi’. Maka kemudian, alhamdulillah, asuransi dan visa kami bebas,” katanya.

Komentar

Terpopuler