Murianews, Pati – Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menjadi buah bibir dan disebut sebagai sarang bandit maling maupun penadah kendaraan bodong. Camat Sukolilo Andrik Sulaksono memberikan bantahannya.
Tuduhan sebagai sarang bandit dan penadah kendaraan bodong ini muncul di berbagai platform media sosial, mulai x.com, Tiktok, Instagram hingga Facebook. Tuduhan ini mengemuka usai insiden bos rental dikeroyok massa hingga tewas pada pekan lalu.
Bahkan akun Instagram @voltcyber_v2 juga menuding 5 tempat lainnya di Kabupaten Pati sebagai penadah kendaraan bodong, selain Kecamatan Sukolilo. Kontan saja, hal ini membuat warga Sukolilo menjadi resah.
Menanggapi isu yang berkembang ini, Camat Sukolilo Andrik Sulaksono memberikan bantahannya. Menurutnya, wilayahnya bukan kampung bandit atau maling maupun penadah kendaraan bodong.
Andrik menilai isu yang berkembang di media sosial itu hanya asumsi para netizen yang tak berdasar usai tragedi bos rental mobil asal Jakarta tewas dihajar massa lantaran dikira maling. Sehingga kemudian digeneralisir untuk maksud-maksud tertentu.
Andrik juga menyatakan, kejadian tragis itu juga harus dilihat dengan lebih mendalam. Memang sangat disesalkan jika akhirnya berakhir dengan kejadian seperti itu.
Namun saat mengambil kendaraan di Desa Sumbersoko tersebut, korban dan ketiga rekannya diketahui tak melapor ke pihak pemerintah desa maupun RT setempat. Sehingga memunculkan kesalah-pahaman warga.
”Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya. Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko,” kata Adrik.
Terlepas dari itu semua, Andrik sangat menyesalkan peristiwa yang menyita perhatian publik tersebut. Pihaknya berharap kejadian main hakim sendiri tidak terulang lagi di Kecamatan Sukolilo maupun kecamatan lainnya di Kabupaten Pati.
Pemerintah Kecamatan Sukolilo pun telah mengumpulkan seluruh kepada desa hingga tokoh masyarakat untuk menindaklanjuti peristiwa kriminalisasi yang terjadi di wilayahnya.
’’Ini upaya kami ini untuk mengajak masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Jika ada permasalahan agar melaporkan kepada pemerintah setempat atau langsung dengan kepolisian,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso



