Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Lazisnu Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Soeparno. Ia mengatakan, mundurnya 12 pengurus tidak akan mempengaruhi jalannya penghimpunan dana.
Soeparno menjelaskan, penghimpunan dana tetap berjalan di kepengurusan saat ini. Yakni mencakup kaleng inuk dan zakat.
”Untuk zakat masih akan berjalan, kami himpun dari warga NU yang mampu. Kaleng Inuk juga akan kami jalankan,” katanya, Selasa (4/2/2025).
Ia menambahkan berbagai alasan terkait tetap dijalankannya penghimpunan dana tersebut. Menurutnya penghimpunan dilakukan untuk membantu masyarakat.
”Karena tidak semua orang mampu dapat mendistribusikan dananya. Makanya kami mencoba untuk menjadi perantara. Dalam hal ini Lazisnu sebagai lembaga penghimpun sekaligus penyalur,” sambungnya.
Terkait sasarannya, untuk zakat merupakan delapan golongan. Yakni terdiri dari fakir, miskin, amil, mualaf, riqob, ghorim, fi sabilillah dan ibnu sabil.
”Program lainnya seperti infak juga kami lanjutkan. Karena dapat digunakan untuk kegiatan kebencanaan. Begitu juga untuk santunan anak yatim juga masih akan berjalan,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Mundurnya belasan pengurus Lazisnu Kudus termasuk sang ketua Noor Aflah ternyata tak menghentikan penghimpunan dana. Saat ini, penghimpunan dana di Kabupaten Kudus masih jalan.
Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Lazisnu Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Soeparno. Ia mengatakan, mundurnya 12 pengurus tidak akan mempengaruhi jalannya penghimpunan dana.
Soeparno menjelaskan, penghimpunan dana tetap berjalan di kepengurusan saat ini. Yakni mencakup kaleng inuk dan zakat.
”Untuk zakat masih akan berjalan, kami himpun dari warga NU yang mampu. Kaleng Inuk juga akan kami jalankan,” katanya, Selasa (4/2/2025).
Ia menambahkan berbagai alasan terkait tetap dijalankannya penghimpunan dana tersebut. Menurutnya penghimpunan dilakukan untuk membantu masyarakat.
”Karena tidak semua orang mampu dapat mendistribusikan dananya. Makanya kami mencoba untuk menjadi perantara. Dalam hal ini Lazisnu sebagai lembaga penghimpun sekaligus penyalur,” sambungnya.
Terkait sasarannya, untuk zakat merupakan delapan golongan. Yakni terdiri dari fakir, miskin, amil, mualaf, riqob, ghorim, fi sabilillah dan ibnu sabil.
”Program lainnya seperti infak juga kami lanjutkan. Karena dapat digunakan untuk kegiatan kebencanaan. Begitu juga untuk santunan anak yatim juga masih akan berjalan,” imbuhnya.
Jumlah dana Lazisnu Sampai Miliaran...
Sementara itu berdasarkan data yang didapat Murianews.com, penghimpunan uang Lazisnu Kudus untuk satu tahun bisa mencapai Rp 8 miliar lebih. Dana itu diperoleh dari lima aspek.
Berdasarkan laporan keuangan Lazisnu tahun 2023, lima aspek tersebut yakni infaq tidak terikat sebesar Rp 173,66 juta, infaq terikat: Rp 252,42 juta, infaq kebencanaan lokal, Rp 193,39 juta, infaq kebencanaan nasional Rp 1,11 miliar, dan Infaq Nahdlatul Ulama Kudus (Inuk) Rp 6,55 miliar.
Inuk sendiri menjadi sumber penyumbang terbesar Lazisnu Kudus yang diperoleh dari kaleng Inuk yang disebar ke Warga Nahdliyin di sembilan kecamatan yang diwakili oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) Kudus.
Sementara, kegunaan terbesar disalurkan kembali melalui Upzis MWC dan Ranting sebesar Rp 4,28 miliar, Program pendidikan bernama Nusantara Bisa sebesar Rp 107 juta.
Kemudian ada juga program Kesehatan untuk warga NU yang kurang mampu bernama Nusantara Bahagia sebesar Rp 1,7 juta, program ekonomi melalui program Nusantara Terampil Rp 71,78 juta.
Selain itu ada juga program kebencanaan di tahun 2023 yang mencapai Rp 892,38 juta serta beberapa program lain. Dari program-program itu, pengeluaran mencapai Rp 7,27 miliar.
Pengurus mundur...
Sebelumnya, Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama atau Lazisnu Kudus, Noor Aflah bersama dengan 11 pengurus lainnya, menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan periode 2024-2029.
Padahal, mereka baru saja dilantik pada 27 Januari 2025. Sesuai dengan Surat keputusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus Nomor 077/PC.H.07/SK/1/2025 yang diterbitkan pada 13 Januari 2025, terdapat 30 pengurus Lazisnu Kudus yang telah disahkan.
Dari keterangannya, belasan pengurus tersebut ingin mengembangkan bisnisnya. Saat ini, surat tersebut sudah disampaikan. Namun belum ada pengganti para pengurus yang mengundurkan diri
Editor: Supriyadi