Tempat itu yakni Pusat Pengolahan Organik di Djarum OASIS Kretek Factory. Sampah organik yang ditampung di sana diolah menjadi pupuk kompos.
Director Communiction Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan, pupuk kompos yang dihasilkan digunakan untuk penanaman pohon serta dibagikan pada instansi terkait dan masyarakat.
Dalam sehari, setidaknya ada sekitar 50 ton sampah organik yang masuk ke tempat pengolahan itu. Sampah-sampah itu didapat dari restoran, sekolah, pasar, perusahaan, hingga masyarakat.
Proses pemungutan sampah itu sendiri dibantu 370 mitra yang telah berkolaborasi dengan mereka. Para pemungut sampah itu bahkan harus memilah sampah terlebih dahulu sebelum diproses.
Mutiara mengatakan, pihaknya bakal terus menambah mitra dalam pengolahan sampah organik itu. Menurutnya, semakin banyak mitra akan selaras dengan jumlah sampah organik yang tertangani.
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memiliki tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Bahkan, tempat pengolahan itu telah beroperasi sejak 2018 lalu.
Tempat itu yakni Pusat Pengolahan Organik di Djarum OASIS Kretek Factory. Sampah organik yang ditampung di sana diolah menjadi pupuk kompos.
Director Communiction Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan, pupuk kompos yang dihasilkan digunakan untuk penanaman pohon serta dibagikan pada instansi terkait dan masyarakat.
”Sampah organik kami olah menjadi pupuk dengan tujuan bisa mengurangi sampah organik yang terdapat di Kabupaten Kudus,” katanya, Rabu (26/2/2025).
Dalam sehari, setidaknya ada sekitar 50 ton sampah organik yang masuk ke tempat pengolahan itu. Sampah-sampah itu didapat dari restoran, sekolah, pasar, perusahaan, hingga masyarakat.
Proses pemungutan sampah itu sendiri dibantu 370 mitra yang telah berkolaborasi dengan mereka. Para pemungut sampah itu bahkan harus memilah sampah terlebih dahulu sebelum diproses.
Mutiara mengatakan, pihaknya bakal terus menambah mitra dalam pengolahan sampah organik itu. Menurutnya, semakin banyak mitra akan selaras dengan jumlah sampah organik yang tertangani.
Proses Pengolahan...
Ia menambahkan, saat ini proses pengolahan masih pada sampah organik lebih dulu. Terkait sampah anorgani, pihaknya berharap ada stakeholder lain yang mengelolanya.
”Konsentrasi kami memang ke organik. Untuk anorganik mungkin bisa stakeholder lain juga. Sehingga nantinya bisa bersama-sama mengurangi permasalahan sampah di Kabupaten Kudus,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Astrid Widiasari menjelaskan proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Sampah-sampah yang masuk, nantinya dipilah lebih dulu sebelum masuk ke mesin pencacah. Setelah itu, sampah yang dicacah akan dihaluskan untuk selanjutnya difermentasi.
Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk dijadikan pupuk kompos. Dalam proses pengolahan, pihaknya juga menambahkan bahan kotoran ayam dan arang.
”Upaya yang kami lakukan ini sebagai bagian dari kepedulian terhadap lingkungan. Kami siap membantu pemerintah,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi