Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Pemkab Jepara akhir-akhir ini gentol bikin rekor Muri. Setelah makan menu pindang srani, kini akan ada pemecahan rekor Muri untuk kegiatan menyeduh kopi.

Masyarakat Jepara justru malah menanggapi skeptis ide Pemkab Jepara yang akhir-akhir ini bernapsu menciptakan atau memecahkan rekor Muri ini. Di berbagai platform digital, kegiatan ini mendapatkan kritikan cukup banyak.

Para nitizen di Jepara banyak yang justru mengeluh kenapa Pemkab Jepara melakukan pemecahan rekor Muri, tapi membiarkan jalan rusak terjadi. Warga melalui media sosial menyuarakan banyaknya jalan rusak di Jepara, saat ini terbengkalai.

Mereka menilai pemecahan atau pencuiptaan rekor Muri bukan yang dibutuhkan masyarakat Jepara untuk saat ini. Justru perbaikan jalan yang rusak di beberapa wilayah semestinya menjadi perhatian Pemkab Jepara.

Di platform digital facebook, kekecewaan warga berhamburan menaggapi gawe Pemkab Jepara yang akan memecahkan rekor Muri untuk perempuan berkebaya terbanyak menyeduh kopi. Mereka mengkomparasikannya dengan kondisi jalan di wilayah Mlonggo dan Bangsri yang rusak parah.

Di platform Instagram, tiktok, dan X, juga tersebar video-video jalan rusak di wilayah Jepara. Dalam narasi yang menyertai video-video tersebut, terdengar suara kekecewaan karena Pemkab Jepara lebih mementingkan penciptaan rekor Muri.

Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta kepada Murianews.com menyatakan, kegiatan penciptaan rekor ini tidak semata-mata bersifat hura-hura. Di kegiatan ini Pemkab mengemban misi mengenalkan potensi Jepara.

Ada beberapa sisi yang ingin dikenalkan melalui kegiatan pecah rekor Muri itu. Diantaranya adalah mengenalkan kopi Jepara, seni budaya Jepara dan wisata Jepara.

”Kegiatan ini juga tidak menggunakan APBD, melainkan diusahakan oleh masyarakat yang peduli untuk tujuan itu. Jadi tidak merugikan APBD,” ujar Edy Supriyanta, baru-baru ini.

Sayangngya, Edy Supriyanta tidak membeberkan tanggapannya mengenai bagaimana nasib jalan rusak yang saat ini terjadi di beberapa wilayah Jepara. Orang nomor 1 di Jepara bersikukuh pemecahan rekor Muri adalah kegiatan positif.

Sementara itu, dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya, memang tidak ada anggara APBD yang digunakan. Namun demikian ada kabar jika masing-masing OPD di lingkup Pemkab Jepara harus patungan membiayai kegiatan ini.

Tidak bisa dipastikan darimana sumber dana yang dikeluarkan masing-masing OPD untuk patungan itu didapatkan. Namun isu yang berkembang seperti itu.

Beberapa produsen kopi di Jepara disebutkan berpartisipasi dalam pemecahan rekor Muri untuk menyeduh kopi ini. Namun biaya-biaya lainnya dipastikan harus disediakan, termasuk biaya pencatatan rekor di Muri yang kabarnya mencapai puluhan juta.

Terlepas dari situasi yang terjadi, pemecahan rekor Muri untuk menyeduh kopi oleh perempuan berkebaya terbanyak akan dilakukan di Pantai Bandengan. Acara prestisius ini akan digelar Minggu (12/5/2024) siang.

Komentar

Terpopuler