Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Iran menegaskan akan tetap melanjutkan program pengayaan uraniumnya, meskipun beberapa fasilitas nuklirnya mengalami kerusakan akibat serangan udara Amerika Serikat.

Hal ini disampaikan oleh penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani, melalui platform X pada Minggu (22/6/2025).

”Bahkan jika situs nuklir dihancurkan, permainan belum berakhir, material yang diperkaya, (keinginan politik) tetap ada. Dengan (legitimasi pertahanan) yang tepat, inisiatif politik dan operasional sekarang ada di pihak yang bermain cerdas, menghindari serangan membabi buta. Kejutan akan terus berlanjut!” tulis Shamkhani dikutip dari Antara, Senin (23/6/2025).

Amerika Serikat sebelumnya telah menyerang tiga situs nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada akhir pekan lalu.

Presiden AS Donald Trump menyatakan, serangan itu bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Iran dan mendesak Teheran untuk mengakhiri perang atau menghadapi konsekuensi yang lebih serius.

Iran secara konsisten menyangkal adanya komponen militer dalam proyek nuklirnya. Klaim ini didukung oleh Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, yang pada 18 Juni lalu menyatakan para inspektur badan tersebut belum melihat bukti konkret bahwa Iran sedang mengejar program senjata nuklir.

Lebih lanjut, komunitas intelijen AS, yang bertentangan dengan pernyataan Presiden Donald Trump dan Israel, juga percaya Iran tidak berusaha membuat senjata nuklir.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan, Craig Murray, bahkan mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Iran telah menunjukkan kesabaran dan kedamaian yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir, terlepas dari tindakan Israel.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler