Namun, Kabupaten Grobogan tidak hanya memiliki komoditas pajale saja. Saat ini, masih ada komoditas lain yang juga berkembang cukup baik, yakni komoditas tembakau.
Meski harga tembakau sempat turun naik, kondisi ini tidak mempengaruhi minat petani untuk selalu menanam tembakau setiap tahun. Bahkan, jumlah petani tembakau di Kabupaten Grobogan bertambah setiap tahun.
Di sisi lain, ada permasalahan yang cukup komplek dalam pengembangan tembakau di Kabupaten Grobogan. Mulai dari kegiatan budidaya sampai proses panen dan pascapanen.
Murianews, Grobogan – Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Hal ini terkait dengan besarnya produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale) di Kabupaten Grobogan.
Namun, Kabupaten Grobogan tidak hanya memiliki komoditas pajale saja. Saat ini, masih ada komoditas lain yang juga berkembang cukup baik, yakni komoditas tembakau.
Areal tembakau di Grobogan tahun 2023 memiliki luasan sekitar 3.672 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan. Para petani di wilayah ini boleh dibilang menjadikan tembakau menjadi pilihan tak tergantikan, meski ada alternatif tanaman pertaniann lainnya.
Meski harga tembakau sempat turun naik, kondisi ini tidak mempengaruhi minat petani untuk selalu menanam tembakau setiap tahun. Bahkan, jumlah petani tembakau di Kabupaten Grobogan bertambah setiap tahun.
Di sisi lain, ada permasalahan yang cukup komplek dalam pengembangan tembakau di Kabupaten Grobogan. Mulai dari kegiatan budidaya sampai proses panen dan pascapanen.
Imbasnya, kondisi tersebut mempengaruhi kualitas tembakau. Jika kualitas tembakau tidak memenuhi standar yang diperlukan oleh industri rokok, maka hasil tembakau petani tidak akan menghasilkan cuan atau keuntungan.
Untuk mencari solusi masalah itu, Dinas Pertanian Grobogan melakanakan kegiatan Focus Group Disccusion (FGD) dalam rangka Membangun Kerjasama Kolaboratif dengan Stakeholder, Rabu (23/10/2024).
FGD ini dihadiri oleh stakeholder yang terkait dengan pertembakauan. Antara lain, dari Bappeda, BPPKAD, Diperindag Kabupaten Grobogan dan Bagian Perekonomian (instansi pemerintahan). Kemudian, ada dari Universitas Negeri Sebelas Maret (akademisi), PT BPR BKK Purwodadi (perbankan), petani, dan pelaku Usaha (Mitra Petani Tembakau).
Adapun hasil dari pelaksanaan FGD ini adalah kesepakatan untuk membentuk Forum Kemitraan Petani Tembakau Grobogan yang melibatkan berbagai pihak terkait. Pembentukan Forum Kemitraan Petani Tembakau Grobogan ini dimaksudkan sebagai forum bertemunya berbagai pihak untuk pengembangan kualitas tembakau di Kabupaten Grobogan.
Forum ini diharapkan dapat menjadi perwakilan dari petani untuk dapat berdiskusi dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam mengatasi permasalan tembakau dari hulu ke hilir.
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan, selain luas lahan yang meningkat, harga jual rajangan kering tembakau juga meningkat. Peningkatan bahkan mencapai hampir 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
Luas lahan tersebut, kata Sunanto, berimbang dengan Demak. Sedangkan bila dibandingkan dengan Blora, Rembang, Pati, Kudus, dan Sragen, capaian Grobogan masih lebih unggul.
Meski punya lahan cukup luas, namun hasil panen tersebut belum tentu akan diserap oleh pabrik rokok di Grobogan. Menurutnya, hal itu terkait racikan rokok.
”Jadi, ada resep rokok yang cocok dengan tembakau daerah tertentu. Bergantung resep rokok dari pabrik masing-masing,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap, ke depan para petani bisa bermitra dengan perusahaan. Sehingga, pihaknya dapat menjamin harga tembakau.
”Petani tembakau harus bisa bermitra dengan perusahaan. Sehingga kendala pemasaran yang dihadapi petani tembakau selesai,” ucapnya.
Kabag Perekonomian Setda Grobogan Agus Budi Karyanto menyampaikan, pihaknya mendukung forum kemitraan ini. Bentuk dukungan nantinya bisa dengan penganggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) agar dapat dimanfaatkan untuk lebih mengembangkan kualtias tembakau di Kabupaten Grobogan.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT BPR BKK Purwodadi Widi Raharja juga siap mendukung petani tembakau biar makin kuat. Caranya, bisa dengan mendukung permodalan dengan bunga yang rendah untuk petani tembakau.