Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Hal ini terkait dengan besarnya produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale) di Kabupaten Grobogan.

Namun, Kabupaten Grobogan tidak hanya memiliki komoditas pajale saja. Saat ini, masih ada komoditas lain yang juga berkembang cukup baik, yakni komoditas tembakau.

Areal tembakau di Grobogan tahun 2023 memiliki luasan sekitar 3.672 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan. Para petani di wilayah ini boleh dibilang menjadikan tembakau menjadi pilihan tak tergantikan, meski ada alternatif tanaman pertaniann lainnya.

Meski harga tembakau sempat turun naik, kondisi ini tidak mempengaruhi minat petani untuk selalu menanam tembakau setiap tahun. Bahkan, jumlah petani tembakau di Kabupaten Grobogan bertambah setiap tahun.

Di sisi lain, ada permasalahan yang cukup komplek dalam pengembangan tembakau di Kabupaten Grobogan. Mulai dari kegiatan budidaya sampai proses panen dan pascapanen.

Imbasnya, kondisi tersebut mempengaruhi kualitas tembakau. Jika kualitas tembakau tidak memenuhi standar yang diperlukan oleh industri rokok, maka hasil tembakau petani tidak akan menghasilkan cuan atau keuntungan.

Untuk mencari solusi masalah itu, Dinas Pertanian Grobogan melakanakan kegiatan Focus Group Disccusion (FGD) dalam rangka Membangun Kerjasama Kolaboratif dengan Stakeholder, Rabu (23/10/2024).

FGD ini dihadiri oleh stakeholder yang terkait dengan pertembakauan. Antara lain, dari Bappeda, BPPKAD, Diperindag Kabupaten Grobogan dan Bagian Perekonomian (instansi pemerintahan). Kemudian, ada dari Universitas Negeri Sebelas Maret (akademisi), PT BPR BKK Purwodadi (perbankan), petani, dan pelaku Usaha (Mitra Petani Tembakau).

Komentar