Rabu, 19 November 2025

”Bisakah buku melahirkan pergerakan jika keadilan benar-benar terwujud? Maka sebenarnya sumbernya bukanlah buku melainkan ketidakadilan sendiri. Jadi jangan hanya menyalahkan rakyat,” ucap dia.

Meski begitu, Anis mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi. Terlebih di era perkembangan teknologi saat ini rawan menjamur narasi menyesatkan.

”Kemarin sempat ada deep fake yang menyerang Sri Mulyani. Ada fabrikasi kliper-kliper video tokoh-tokoh tertentu yang sengaja dibuat untuk memancing kemarahan rakyat dls. Maka, jika tidak hati-hati tentu kita akan termakan oleh pancingan semacam ini,” imbuh dia.

Anis mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat menjaga kedaulatan pikirannya, lebih-lebih dalam bermedia sosial.

”Kita tergantung pada medsos karena terlalu banyak waktu luang. Bermedsos boleh saja untuk konsumsi  hiburan, tapi dengan porsi yang tepat dan penggunaan yang bijak,” imbuh dia.

Ruang kontemplasi itu menjadi semakin hangat saat kelompok musik Sampak GusUran mengisi ngaji budaya tersebut. Tampak ribuan orang terlarut dalam diskusi yang digelar secara luring maupun lewat berbagai kanal media sosial Suluk Maleman. (nad)

Komentar

Terpopuler