Warga Grobogan Ini Tinggal di Tengah Hutan Sampai Empat Generasi
Saiful Anwar
Selasa, 7 Mei 2024 15:41:00
Murianews, Grobogan – Warga Grobogan yang tinggal di tengah hutan Kramat perbatasan Kedungjati-Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan diperkirakan sudah sampai empat generasi.
Pasangan Darto (43) dan Darti (41), diperkirakan merupakan generasi ketiga yang tinggal tengah hutan di Dusun Blandongan, Desa Kedungjati, Kecamatan Kedungjati.
Keduanya mengaku sudah tinggal di sana sejak lahir. Kedua anaknya pun juga lahir di sana, tempat yang berjarak sekitar 5 km dari keramaian.
Saat ini, kedua anaknya telah berusia 22 tahun dan 17 tahun. Namun, mereka tidak ikut tinggal di tengah hutan. Mereka ikut neneknya di pemukiman yang ramai.
Di tengah hutan itu, Darto dan Darti tinggal di rumah berdinding papan sangat sederhana. Lantainya pun masih dari tanah tempat berdirinya bangunan, meski begitu sebagiannya telah dipasang papan layaknya rumah panggung.
Beberapa rumah yang lain juga sama. Meski sederhana, mereka memilih tinggal di sana.
Padahal, sebagian dari warga yang tinggal di sana memiliki tanah di pemukiman yang ramai. Alasan mereka tetap tinggal di sana karena dekat dengan kebun jagung tempat mereka mencari nafkah.
Darto salah satunya. Ia mengaku sudah memiliki tanah di pemukiman yang ramai penduduk. Hanya saja, ia belum berpikir untuk pindah, padahal tempat tinggalnya berdiri di tanah yang bukan hak miliknya.
”Ya memang bukan hak milik. Tapi belum kepikiran pindah,” kata Darto sembari tersenyum saat ditemui Murianews.com, Selasa (7/5/2024).
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kedungjati dan Tanggungharjo tinggal di tengah hutan di pinggiran rel. Karena tidak ada listrik PLN, mereka sehari-hari menggunakan solar cell yang disimpan di aki.
PLN, kata warga tidak mungkin menjangkau mereka. Selain karena tempat tinggal bukan milik mereka sendiri, jaraknya juga terlampau jauh dari pemukiman ramai sehingga biaya pemasangannya butuh biaya yang tidak sedikit.
Editor: Zulkifli Fahmi



