Rabu, 19 November 2025

Selain realisasi pendapatan yang belum optimal, defisit ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.

”Defisit ini juga disumbang dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) dana alokasi umum (DAU) pemerintah pusat yang mengalami pemotongan sekitar Rp 49 miliar. Sebelumnya mendapat Rp 163 miliar, kini hanya mendapat Rp 114 miliar,” ungkap Fery.

Fery menekankan bahwa fokus efisiensi anggaran melalui pemangkasan ini bertujuan agar alokasi belanja daerah lebih diprioritaskan pada sektor-sektor utama sesuai arahan pemerintah pusat, seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Akibat kebijakan efisiensi ini, ia mengakui akan ada beberapa kegiatan di OPD yang terpaksa harus ditahan pelaksanaannya atau dikurangi volumenya demi menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah.

”Ada kegiatan yang harus ditahan, dikurangi, sehingga seimbang antara pendapatan dan belanja daerah ini,” ujarnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler