Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Lantaran mengalami kelelahan, seorang petugas KPPS alias Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, harus dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (14/2/2024) kemarin.

Komisioner KPU Kabupaten Pati Nugraheni Yuliadhistiani mengungkapkan petugas KPPS itu dari TPS di Desa Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi. Namun ia tidak mengungkapkan identitas petugas tersebut.

Adhis mengatakan petugas KPPS itu dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB kemarin. Kondisinya kemudian dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang pada Kamis (15/2/2024) pagi ini.

”Ada petugas KPPS yang waktu kerja hari pemungutan sempat masuk IGD dan dibawa di rumah sakit. Tapi pagi tadi sudah pulang. Saya mau menuju ke sana ini,” katanya.

Ia menduga petugas ini kelelahan, sehingga kesehatannya menurun. Mengingat malam sebelum pencoblosan, petugas KPPS itu mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan berjaga di TPS-nya.

”Kelelahan mungkin kurang tidur saja. Karena mendirikan TPS dan mungkin menjaga TPS saat malam harinya. Karena dia pekerja juga. Masuk ke rumah sakit saat pemungutan suara. Sekitar pukul 11.00 WIB,” ungkap dia.

Selain petugas KPPS dari Desa Mojoagung ini, terdapat tiga petugas KPPS lainnya yang juga masuk rumah sakit. Namun ketiga petugas itu bukan karena Pemilu tetapi karena terjangkit demam berdarah sehari sebelum pemungutan suara.

”Juga ada 3 petugas yang kena DB malam sebelum pemungutan suara. Itu juga sudah dihendel PPS. Mereka opname. Jadi mereka bukan karena pemilu tapi DB,” ujar dia.

Meskipun ada beberapa petugas KPPS yang masuk rumah sakit, ia menilai hal tersebut tidak menunggu jalannya pemungutan dan penghitungan surat suara.

”Tidak mengganggu pemungutan dan penghitungan surat suara. Jadi ndak masalah. Kita sudah siasati dengan dibantu PPS desa setempat,” ucap dia.

Ia pun menilai jalannya pemungutan suara ini perlu dievaluasi. Apalagi sejumlah petugas KPPS kesulitan mengakses aplikasi Sirekap. Hal ini membuat proses administrasi molor hingga Kamis (15/2/2024) pagi.

”Sebenarnya mudah aplikasi itu. Tinggal foto kemudian kirim. Tapi server di pusat itu yang menjadi kendala. Akses 850 ribu TPS itu kayaknya belum mampu. Kadang lancar, berhenti, lancar dan berhenti. Kemudian tersendat. Bahkan pada pukul 2.00 WIB tidak bisa digunakan,” tandas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler