Itu disampaikan Sekretaris Panitia Pendalaman Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P4H) JHK-IPHI Kabupaten Kudus, Alex Fahmi, Rabu (7/5/2025) usai kegiatan pendalaman manasik haji.
”Tetap jaga kondisi agar tetap sehat menjelang keberangkatan haji,” terangnya.
Diketahui, calon jemaah haji Kudus telah mengikuti pendalaman manasik haji sejak Senin (5/5/2025) hingga Rabu (7/5/2025). Dua hari sebelumnya, jemaah haji mendapatkan pembekalan teori dan hari ini praktik.
Saat mempraktikkan ibadah haji, mulanya para jemaah berkumpul di Gedung JHK-IPHI Kudus yang divisualisasikan sebagai Padang Arafah. Mereka kemudian bergeser ke halaman JHK-IPHI Kudus yang digambarkan sebagai Muzdalifah.
Setelah itu, para jemaah bergerak ke Mina yang visualisasinya ditempatkan di halaman Gedung DPRD Kudus. Di sana, para jemaah melakukan lempar jumrah.
Ada tiga replika jamratan yang disediakan, sesuai dalam pelaksanaan haji. Ketiganya yakni Jamratan Ula, Jamratan Wustha, dan Jamratan Aqabah.
Murianews, Kudus – Calon jemaah haji asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diimbau untuk menjaga kesehatannya saat beribadah di Tanah Suci.
Itu disampaikan Sekretaris Panitia Pendalaman Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P4H) JHK-IPHI Kabupaten Kudus, Alex Fahmi, Rabu (7/5/2025) usai kegiatan pendalaman manasik haji.
”Tetap jaga kondisi agar tetap sehat menjelang keberangkatan haji,” terangnya.
Diketahui, calon jemaah haji Kudus telah mengikuti pendalaman manasik haji sejak Senin (5/5/2025) hingga Rabu (7/5/2025). Dua hari sebelumnya, jemaah haji mendapatkan pembekalan teori dan hari ini praktik.
Saat mempraktikkan ibadah haji, mulanya para jemaah berkumpul di Gedung JHK-IPHI Kudus yang divisualisasikan sebagai Padang Arafah. Mereka kemudian bergeser ke halaman JHK-IPHI Kudus yang digambarkan sebagai Muzdalifah.
Setelah itu, para jemaah bergerak ke Mina yang visualisasinya ditempatkan di halaman Gedung DPRD Kudus. Di sana, para jemaah melakukan lempar jumrah.
Ada tiga replika jamratan yang disediakan, sesuai dalam pelaksanaan haji. Ketiganya yakni Jamratan Ula, Jamratan Wustha, dan Jamratan Aqabah.
Sebelum menuju ke sana, para jemaah lebih dulu mengambil kerikil sejumlah 28 buah meski secara kesempurnaannya yakni 70 kerikil.
Praktik Tawaf...
Setelah lempar jumrah, jemaah haji kemudian bergerak ke Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus yang divisualisasikan sebagai Masjidil Haram.
Di sana, para jemaah menjalani praktik tawaf ifadah. Ribuan calon jemaah haji memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali dan dilanjutkan Sai dari Safa ke Marwa.
”Alun-alun diibaratkan sebagai masjidil haram. Ribuan calon jemaah melaksanakan tawaf ifadoh dan Sai. Tawafnya dilakukan tujuh kali. Kemudian dilanjutkan dengan Sai dari Safa ke Marwa sebanyak tujuh kali,” katanya.
Dia menyampaikan, pendalaman manasik haji disimulasikan sebagaimana keadaan sebenarnya di Masjidil Haram. Pihaknya juga menyediakan Ka’bah agar jemaah juga memutari sebanyak tujuh kali.
”Setelah melaksanakan tawaf ifadoh seluruh rangkaian haji telah selesai dilaksanakan. Kemudian jemaah kembali lagi ke tenda masing-masing,” sambungnya.
Ia menyampaikan, pendalaman manasik berakhir hari ini. Sebelumnya, pada Senin (5/5/2025) dan Selasa (6/5/2025) calon jemaah melaksanakan pendalaman manasik secara teori.
Jemaah haji asal Kabupaten Kudus kloter 47, kloter 48, kloter 49 masuk pada keberangkatan gelombang pertama dengan mendarat di Madinah.
Sementara keberangkatan gelombang kedua yakni pada kloter 50, jemaah haji asal Kabupaten Kudus mendarat di Jeddah.
Editor: Zulkifli Fahmi