Salah satu langkah konkret yang diimbau adalah menggalakkan kegiatan Jumat Bersih di lingkungan masing-masing, serta menjaga kebersihan rumah secara rutin.
”Semua harus bergerak bersama. Bisa dengan memulai Jumat bersih. Di rumah-rumah juga harus dijaga kebersihannya,” pungkas Bupati.
Murianews, Kudus – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Terhitung sejak Januari hingga awal Mei 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat sebanyak 251 kasus DBD telah terjadi di Kota Kretek.
Kepala DKK Kudus, dr Andini Aridewi, menjelaskan dari total 251 kasus DBD tersebut, kelompok usia anak-anak antara 5 hingga 14 tahun menjadi yang paling banyak terjangkit.
Data yang dihimpun Murianews.com menunjukkan anak usia sekolah ini mendominasi angka DBD dengan persentase mencapai 47 persen dari total kasus.
”Sebanyak 251 kasus DBD itu menjangkiti anak-anak usia 5 tahun hingga 14 tahun. Anak-anak usia segitu banyak terjangkit karena aktivitas terbang nyamuk itu sejak pagi hingga sore pada saat anak-anak beraktivitas,” terang dr Andini, Selasa (20/5/2025).
Selain kelompok usia sekolah, kelompok usia 15 hingga 44 tahun juga menyumbang angka DBD yang signifikan, yakni sebesar 33 persen dari total kasus.
Kemudian, anak usia 1 hingga 4 tahun tercatat terjangkit DBD sebanyak 14 persen. Sementara itu, kelompok usia kurang dari 1 tahun dan lebih dari 45 tahun memiliki angka kasus yang sama, yaitu 3 persen.
Dokter Andini menekankan pencegahan DBD merupakan hal yang sangat penting dan dapat dilakukan secara efektif melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M plus.
Pencegahan DBD...
Metode ini meliputi menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
”Pencegahan DBD juga menjadi hal penting. Tidak hanya cara mengatasinya saja. Melainkan juga cara pencegahannya harus dilakukan,” imbuhnya.
Dokter Andini berharap agar seluruh masyarakat dan pihak terkait di Kabupaten Kudus dapat aktif berpartisipasi dalam upaya mengatasi permasalahan DBD ini, sehingga angka kasus dapat terus ditekan dan tidak ada kasus kematian yang terjadi.
”Harapan kami semoga tidak ada kasus meninggal akibat DBD di Kabupaten Kudus,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kudus, Samani Intakoris, menyampaikan komitmennya untuk segera menangani permasalahan DBD di wilayahnya. Bahkan, ia memiliki target ambisius agar Kabupaten Kudus mencapai zero kasus DBD.
”Keinginannya ya di Kabupaten Kudus bisa zero target DBD,” ujar Bupati Samani.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama peduli dan bergerak aktif dalam mengatasi DBD.
Jumat Bersih...
Salah satu langkah konkret yang diimbau adalah menggalakkan kegiatan Jumat Bersih di lingkungan masing-masing, serta menjaga kebersihan rumah secara rutin.
”Semua harus bergerak bersama. Bisa dengan memulai Jumat bersih. Di rumah-rumah juga harus dijaga kebersihannya,” pungkas Bupati.
Editor: Supriyadi