Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia memiliki dua peluang besar menuju Indonesia Emas 2045. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun membeberkan strategi untuk menuju cita-cita itu.

Dalam Pidato Kenegaraannya, Jokowi mengatakan, strategi pertama untuk meraih cita-cita itu yang dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia.

’’SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja yang bisa menghasilkan produktivitas nasional. Kita harus mengembangkan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya,’’ katanya, seperti dikutip di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/8/2023).

Jokowi mengatakan, ekonomi yang dikembangkah harus berbasis green economic dan hilirisasi sebagai window of opportunity untuk meraih kemajuan.

’’Karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan. Tapi, kaya sumber daya alam saja tidak cukup. Jadi pemilik saja tidak cukup,’’ ujarnya.

Dengan kelimpahan sumber daya itu, Jokowi menegaskan, jangan sampai membuat Indonesia menjadi bangsa pemalas yang hanya menjual bahan mentah kekayaannya.

Menurutnya harus ada nilai tambah dan berkelanjutan dalam pengelolaan kekayaan alam itu. Untuk itu, lanjut Jokowi, Indonesia harus mampu mengolah sumber dayanya.

’’Tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non-mineral, seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya. Hilirisasi ini juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil,’’ jelasnya.

Untuk menuju itu, lanjut Jokowi, pemerintah telah menyiapkan fondasinya. Yakni, pembangunan infrastruktur dan konektivitas; pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar; dan reformasi struktural.

Jokowi menyebut, siapapun pemimpin Indonesia di masa mendatang sangat menentukan masa depan Indonesia. Indonesia, lanjut Jokowi harus bersama-sama untuk mencapai Indonesia Emas.

’’Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu. Tapi, apakah pemimpin ke depan sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini, apakah berani atau tidak, mampu konsisten atau tidak. Yang dibutuhkan adalah napas yang panjang. Kita tidak sedang jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint. Tapi yang kita lakukan adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas,’’ lanjutnya.

Komentar

Terpopuler