Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut, konten fantasi seksual sedarah di Facebook sangat membahayakan perempuan dan anak.

Pihaknya pun mendorong Facebook segera merespons adanya konten tersebut. Selain membahayakan perempuan dan anak, konten tersebut juga telah mengeksploitasi seksual.

Sekretaris Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu mengatakan, Facebook sebagai penyedia platform memiliki tanggung jawab etis dan hukum guna menjaga ruang digital tetap aman serta bersih, terutama untuk anak dan perempuan.

Di kesempatan itu, pihaknya juga mendorong upaya edugasi dan literasi digital serta seksualitas yang sehat. Ia menyebut, dalam hal ini keluarga memiliki peran utama.

Keluarga menjadi tempat utama dalam pembentukan karakter, nilai moral, serta kebiasaan sosial anak. Sejatinya, Titi melanjutkan, posisi keluarga tidak tergantikan apapun termasuk kemajuan teknologi digital.

Pihaknya pun bakal menggandeng pihak lain seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dinas PPPA di daerah, serta para relawan untuk mengkampanyekan literasi digital bagi anak dan orang tua, agar lebih bijak dan waspada dalam penggunaan media sosial.

Mengedukasi Orang Tua... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler