Kamis, 20 November 2025

Tim medis bersama Koordinator SRI harus berjalan kaki menembus hutan dengan kondisi jalan terjal. Topografi kawasan permukiman Badui ini memang berupa pegunungan dan perbukitan.

Kawasan Badui tidak ada infrastruktur jalan dan  jaringan listrik. Kendaraan roda dua maupun roda empat pun dilarang melintas di kawasan ini.

Perjalanan memang cukup berat dengan membawa peralatan kesehatan, obat-obatan, dan makanan. Mereka harus mengunjungi kampung-kampung di kawasan Badui Luar untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dasar dan pengobatan bagi anak-anak, orang dewasa, serta usia lanjut, termasuk anak stunting.

Tim medis juga harus mengunjungi perkampungan Badui Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik.

Namun, lelah dan perjalanan menantang itu setimpal karena tokoh adat masyarakat Badui Dalam menyambut baik dan mengizinkan tim medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.

Masyarakat Badui Dalam hingga kini tidak bersedia dirujuk ke RSUD Banten maupun RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena dilarang adat, terlebih menggunakan kendaraan.

Masyarakat Badui Dalam--ke mana pun pergi-- harus berjalan kaki. Ini berbeda dengan masyarakat Badui Luar.

"Kami kesulitan untuk membawa warga Badui Dalam untuk dirujuk ke rumah sakit karena terhalang adat sehingga tim medis harus  mendatangi mereka," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif.

Layanan Kesehatan...

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler